MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN (FAKTOR FISIK PADA IBU HAMIL)


MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
FAKTOR FISIK PADA IBU HAMIL


Dosen Pembimbing :
Ummu Qonitun, SST

Disusun oleh :

1. Avo Dewi Nur Chasanah         5. Putri Choirun Nisa’
2. Dyah Ayu Rahmawati             6. Santi Ayu Ratnawati         
3. Indah Lismawati                      7. Siti Sundari
4. Mega Intan Putri Riyanti         8. Widari


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
PRODI DIII KEBIDANAN
JL. DIPONEGORO NO.17 TUBAN
TAHUN AJARAN 2012-2013


  
  
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
            Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah yang berjudul Faktor Fisik pada Ibu Hamil.
Dalam penulisan makalah ini, kami menemui banyak hambatan dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada :
1.      H.Miftahul Munir.,SKM,M.Kes selaku kepala STIKES NU TUBAN
2.      Ummu Qonitun, SST selaku pembimbing mata kuliah Asuhan Kehamilan
3.      Seluruh mahasiswa dan pihak-pihak yang membatu dalam menyelesaikan makalah ini
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menjadi referensi khususnya bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki karya tulis kami selanjutnya.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Tuban, 04 September 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................         i
KATA PENGANTAR...........................................................................................        ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................       iii
BAB I    PENDAHULUAN             
1.1        Latar Belakang................................................................................        4     
1.2        Rumusan Masalah...........................................................................        4     
1.3        Tujuan.............................................................................................        4
1.4        Manfaat...........................................................................................        5
BAB II   ISI
2.1        Status Kesehatan/Penyakit.............................................................        6
2.2        Status Gizi......................................................................................        7
2.3        Gaya Hidup....................................................................................      12
2.3.1 Substance Abuse....................................................................      15
2.3.2 Perokok..................................................................................      17
2.3.3 Kehamilan Diluar Nikah........................................................      17
2.3.4 Kehamilan Tidak Diharapkan................................................      18
BAB III  PENUTUP
3.1        Kesimpulan.....................................................................................      21     
3.2        Saran...............................................................................................      22
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual.  Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan ekonomi).  Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.  

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Faktor apa saja yang memengaruhi masa kehamilan?
2.      Seberapa besar pengaruh faktor fisik dalam menjaga kehamilan?
3.      Apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil?  
4.      Bagaimana faktor dari gaya hidup memengaruhi kesehatan ibu hamil?
1.3   Tujuan
1.3.1        Tujuan umum
1.      Mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kehamilan
2.      Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor fisik dalam menjaga   kehamilan
3.      Mengetahui apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil
4.      Mengetahui apa saja yang mempengaruhi status gizi terhadap kesehatan ibu hamil 
5.      Mengetahui apa saja efek atau dampak yang di timbulkan dari kebiasaan gaya hidup yang kurang baik bagi kesehatan ibu hamil
1.3.2        Tujuan Khusus
1.      Untuk menjadikan mahasiswa lebih memahami faktor fisik dari kehamilan
2.      Untuk  menjadikan mahasiswa lebih mengetahui hal – hal apa saja yang dapat mempengaruhi status kesehatan ibu hamil
3.      Menjadikan mahasiswa yang tanggap mengenai efek dan dampak yang di timbulkan dari gaya hidup ibu hamil
1.4 Manfaat
Sebagai sarana memperluas wawasan mengenai faktor fisik pada ibu hamil.


BAB II
ISI
A.  FAKTOR FISIK
2.1  Status Kesehatan/ Penyakit
          Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil:
a.       Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan.
 Termasuk dalam klasifikasi ini adalah Hyeperemesis gravidarum, preeklampsial eklampsia, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta atau selaput janin, perdarahan anterpartum, gemelli.
b.      Penyakit atau kelaianan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan. Terdapat hubungan timbale balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan.
Contoh yang termasuk dalam kategori ini adalah:
1)    Penyakit atau kelainan alat kandungan; varises vulva, kelainan bawaan, edema vulva, hematoma vulva, perdangan, Gonorea, Trikomononas vaginalis, kandidiasis, amoebasis, DM, bartholinitis, kista bartholini, kondilomata akuminata, fistula bagina, kista vagina, kelainan bawaan uterus, kelainan letak uterus, Prolapsus uteri, Tumor uteri, mioma uteri, Karsinoma servik, Karsinoma korpus uteri, dan lain-lain.
2)   Penyakit kardiovaskuler misalnya penyakit jantung, hipertensi, stenosis aorta, mitral isufisiensi, jantung rematik, endokarditis.
3)    Penyakit darah missal anemia dalam kehamilan, leukemia, penyakit Hodgkin, hemostasis dan kelainan pembekuan darah, purpura trombositopeni, hipofbrinogenemia, iso-imunisiasieri-troblastosis fetalis.
4)    Penyakit saluran nafas misalnya influenza, bronchitis, pneumonia, asma bronkiale, TB paru.
5)    Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus, karies, gingivitis, pirosis, hernia diafragmatikagastritis, ileus, valvulusta, hernia, appendiksitis, colitis, megakolom, tumor usus, hemorrhoid, dan lain-lain.
6)    Penyakit hepar dan pankreas, misalnya hepatitis, ruptur hepar, sirosis hepatis, ikterus, atrofi hepar, penyakit pankreas, dan lain-lain.
7)    Penyakit ginjal dan saluran kemih misalnya infeksi saluran kemih, bakteriuria, sistisis, pielonefritis, glomerulonefritis, sindroma nefrotik, batu ginjal, gagal ginjal, TBC ginjal, dan lain-lain.
8)    Penyakit endokrin misalnya diabetes dalam kehamilan, kelainan kelenjar gondok dan anak ginjal, kelainan hipofisis, epilepsia, perdarahan intrakarnial, tumor otak, poliomileitis, sklerosis multipleks, miastenia gravis, otosklerosis, dan lain-lain.
9)    Penyakit menular misalnya IMS (penyakit akibat hubungan seksual), AIDS, Kondilomata akuminata, thypus, kolera, tetanus, erysipelas, difteri, lepra, TORCH, morbili, campak, parotitis,variola, malaria, dan lain-lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus, intra uterin fetal death (IUFD), anemia berat, infeksi transplasental, partus prematurus, dismaturitas, asfiksia neonatorum, shock, perdarahan. Pemahaman mengenai konsep penyakit-penyakit tersebut akan menjadi dsar dalam indentifikasi faktor resiko sehingga mampu melakukan deteksi.
2.2     Status Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Hubungan antara gizi ibu hamil dan kesejahteraan janin merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Keterbatasan gizi selama hamil sering berhubungan dengan faktor ekonomi, pendidikan, sosial atau keadaan lain yang meningkatkan kebutuhan gizi ibu seperti ibu hamil dengan penyakit infeksi tertentu termasuk pula persiapan fisik untuk persalinan.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut :       
a.        Asam folat.
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida dan anensepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun beresiko. Asam folat juga berguna untuk membantu produksi  sel darah merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan plasenta. Pemberian multivitamin saja tidak terbukti efektif untuk mencegah kelainan neural. Minimal pemberian suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah 5 mikrogram atau 0,5-0,8 mg, sedangkan untuk kelompok deng faktor resiko adalah 4 mg/hari.
b.        Energi
Diit pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c.        Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
d.       Zat besi (Fe)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama hamil. Dasar pemberian zat besi adalah adanya perubahan volume darah atau hydraemia (peningkatan sel darah merah 20-30% sedangkan peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena mengandung tanin atau pitat yang menghambat penyerapan zat besi.
e.        Kalsium.
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan Kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg sehari.
f      Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok beresiko penyakit seksual (IMS) dan di negara dengan musim dingin yang panjang.
g.    Pemberian Yodium pada daerah dengan endemik kretinisme
h.    Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, Magnesium, dan minyak ikan selama hamil.
Tabel Kecukupan Gizi Wanita Hamil Widya Karya Pangan dan Gizi Tahun 1993
Zat Gizi
Kebutuhan penambahan untuk wanita hamil (dari kebutuhan wanita dewasa)
Contoh jenis makanan
Energi
285 k kal
Nasi, roti, mie, ubi, jagung, tepung, dll
Protein
12 gram
Daging, ikan telur, ayam, kacang-kacangan, tahu, tempe
Vitamin A
200 RE/u.i
Kuning telur, hati, sayuran dan buah hijau dan kuning, kemerahan
Kalsium
500 mg
Susu, ikan teri, sayuran hijau, kacang-kacangan kering
Vitamin B1
0,2 mg
Biji-bijan, padi-padian, kacang-kacangan, daging
Vitamin B2
0,2 mg
hati, telur, sayuran, kacang
Niasin
1 mg
Hati, daging, ikan biji-bijian, kacang-kacangan
Vitamin C
10 mg
Sayur-sayuran, buah-buahan
 Zat besi
30 mg
Daging, hati, sayuran hijau, bayam, kangkung, daun papaya, daun katuk

Pada wanita hamil dengan gizi buruk perlu mendapat gizi yang adekuat baik jumlah maupun susunan menu atau kualitasnya serta mendapat akses pendidikan kesehatan tentang gizi. Akibat malnutrisi pada kehamilan yaitu berat otak dan bagian-bagian otak serta jumlah sel otak kurang dari normal. Setelah lahir akan menjadi Inteligensia (IQ) dibawah rata-rata. Karena adanya malnutrisi pada ibu hamil, volume darah menjadi berkurang, aliran darah ke uterus dan plasenta berkurang, ukuran plasenta berkurang dan transfer nutrient melalui plasenta berkurang sehingga janin tumbuh lambat atau terganggu (IUGR). Ibu hamil dengan kekurangan gizi cenderung melahirkan prematur atau BBLR. Rata-rata kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 ke atau 20% dari berta badan ideal sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat badan hamil adalah sebagai berikut :
a.    Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.
b.    Kenaikan berat badan trimester 11 adalah 3 kg atau 0,3 kg/ Sebesar 60& kenaikan berat badan ini dikarenakan perturn jaringan pada ibu.
c.     Kenaikan berat badan trimester III adalah 6 kg atau 0,3-0,5 minggu. Sekitar 60 % kenaikan berat badan ini karena pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu lebih kurang 3 kg.
Gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang otak otak yang pesat terjadi 2 fase. Fase pertama pada usia kehamilan 15-20 minggu dan fase kedua, adalah 30 minggu sampai 18 bulan setelah lahir (perinatal). Pada umur 0-1 tahun terjadi pertumbuhan otak 25% dari saat hamil. Pada usia 2 tahun pertumbuhan otak kurang dari 10%. Berat otak pada saat lahir 25% otak dewasa, pada umur 6 bulan 50%, pada saat umur 2 tahun 75% otak dewasa, pada saat 5 tahun 90% otak dewasa dan pada umur 10 tahun 95% otak dewasa. Pengaturan komposisi makanan terdiri dari protein 10-15%, lemak 20% dan karbohidrat 60-70%.
Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya penyesuaian faali selama kehamilan, yaitu sebagai berikut :
a.    Metabolisme umum, terjadi peningkatan basal metabolisme dan kebutuhan kalori meningkat. Metabolisme basal pada masa 4 bulan pertama mengalarni peningkatan dan kemudian menurun 20-25% pada 20 minggu terakhir. Karena adanya peningkatan growth hormon sehingga penggunaan protein meningkat. Terjadi peningkatan Parathyroid hormon sehingga metabolisme Kalsium meningkat.
b.    Fungsi alat pencernaan, terjadi perubahan hormonal, peningkatan HCG, hormon estrogen dan progesteron menimbulkan berbagai perubahan. Misalnya perubahan pola makan diakibatkan keluhan mual muntah, adanya morning sickness, keluhan anoreksia. Juga muncul perubahan motilitas lambung sehingga penyerapan makanan lebih lama, terjadi peningkatan absorpsi nutrien, glukosa dan zat besi, dan terjadi perubahan motilitas uses hingga kadang timbal obstipasi.
c.    Fungsi ginjal, terjadi peningkatan Glomurelo Filtration rate (GFR) 50%, sehingga banyak cairan yang diekskresi pada pertengahan kehamilan dan sedikit cairan diekskresi pada bulan-bulan terakhir kehamilan.
d.    Volume darah atau plasma darah rata-rata meningkat hingga 50%, dan jumlah erytrosit meningkat 20-30% sehingga terjadi hemodilusi dan konsentrasi Hemoglobin menurun.
Penilaian status gizi ibu hamil adalah dari :
a.    Berat badan dilihat dari Quatelet atau body mass index (Indek Masa Tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan.
b.    Ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
          Standar minimal untuk ukuran Lingkar Lengan Atas pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran LiLA kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang Energl. Kronis (KEK).
c.    Kadar Hemoglobin (HB)
2.3     Gaya Hidup
a.  Kebiasaan minum jamu. Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko bagi wanita hamil, karena efek minum jamu dapat membahayakan tumbuh kembang janin seperti menimbulkan kecacatan, abortus, BBLR partus prematurus, kelainan ginjal dan jantung janin, asfiksia neonatorum , kematian janin dalam kandungan dan malformasi organ janin. Hal ini terjadi terutama apabila minum jamu pada trimester I. Selain efek pada janin juga terdapat kemungkinan efek pada ibu hamil, misalnya keracunan, kerusakan jantung dan ginjal, shock, dan perdarahan. Efek tersebut dapat terjadi dikarenakan kandungan zat-zat tertentu pada jamu baik berupa bahan herbal maupun bahan lain yang mungkin tidak aman bagi ibu. Karena kenyataan yang ada di masyarakat menunjukkan bahwa tidak semua jamu yang beredar di pasaran Indonesia mencantumkan bahan atau komposisi jamu, termasuk tidak mencantumkan hasil riser evidence mengenai zat­-zat yang digunakan untuk membuat jamu, bahkan kadang ada yang mencampur jamu, dengan jenis obat tertentu yang membahayakan kehamilan. Menurut standar konsep pengobatan tradisional sebenarnya diperbolehkan dan dibenarkan dengan persyaratan bahwa zat-zat atau bahan yang dipergunakan dalam pengobatan tradisional tersebut sudah terbukti efektif dan bermanfaat dan tidak membahayakan kehamilan.
b.  Mitos, takhayul atau kepercayaan tertentu. Perlu dikaji ada beberapa mitos tertentu yang membahayakan kehamilan dan ada mendukung terhadap pemeliharaan kesehatan selama hamil. Mengenai mitos, takhayul atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu. Contoh ada mitoni, tidak boleh makan-makanan yang berbau amis, tidak boleh mempersiapkan keperluan untuk persalinan  dan bayi, minum air kelapa muda, tidak boleh memotong rambut, tidak boleh berkata kotor dsb. Mitos yang mendukung asuhan tentunya diperbolehkan sedangkan yang membahayakan dalam asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang tepat pada ibu hamil.
c.  Aktivitas Seksual
     Nasehat atau pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan aktivitas seksual ibu selama hamil sangat jarang diberikan selama antenatal care. Seringkali pemberian pendidikan kesehatan mengenai seksual selama hamil sangat minim diberikan, bahkan kadang informasi diberikan secara tidak jelas, implisit, dengan bahasa kias serta menimbulkan salah pengertian. Berdasarkan konsep evidence bahwa ibu hamil tidak harus menghentikan aktivitas seksual ataupun secara khusus mengurangi aktivitas seksual. Mengenai aktivitas seksual jarang sekali diklarifikasi ataupun didiskusikan dengan ibu hamil. Bahkan ada sebagian kalangan yang menganggap bahwa hal ini tabu untuk dibicarakan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa, efek dari aktivitas seksual selama hamil. Larangan dalam aktivitas seksual pada ibu hamil merupakan hal yang tidak tepat atau tidak evidence. Terdapat perubahan yang cukup jelas mengenai kenyamanan seksual selama hamil, mungkin terjadi peningkatan atau penurunan libido. Beberapa pendapat mengenai hubungan seksual selama hamil didnsari pada beberapa konsep bahwa dalam cairan sperma terkandung prostaglandin sehingga merangsang munculnya kontraksi, dimungkinkan merangsang mulainya persalinan, maka muncul pendapat bahwa coitus mendekati usia kehamilan aterm menyebabkan kemungkinan insiden kehamilan postterm atau serotimus. Namun menurut konsep evidence based menyatakan bahwa pengaruh aktiviitas seksual selama masa kehamilan tidak terbukti signifikan berhubungan dengan peristiwa mulainya persalinan (Enkin, 2000).
d.  Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari
     Menurut analisis profesional bahwa maksud pekerjaan atau aktivitas ibu hamil bukan hanya pekerjaan ke luar rumah atau institusi tertentu, tetapi juga pekerjaan atau aktivitas sebagai ibu rumah tangga di dalam rumah, termasuk pekerjaan sehari- hari di rumah dan mengasuh anak. Sering ada rekomendasi untuk mengurangi aktivitas pada ibu hamil dengan riwayat melahirkan BBLR, namun hal ini tidak terbukti efektif. Tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan dimana ibu hamil sama sekali tidak boleh melakukan aktivitas pekerjaan rumah ataupun bekerja diluar rumah. yang penting diperhatikan adalah keseimbangan dan toleran dalam pekerjaan. Karena pada kenyataannya pekerjaan selain berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan juga berhubungan dengan penghasilan keluarga dan kesejahteraan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktivitas bagi ibu hamil adalah apakah aktivitasnya berisiko bagi kehamilan. Contoh aktivitas yang berisiko bagi ibu hamil adalah aktivitas yang meningkatkan stress, berdiri lama sepanjang hari, mengangkat sesuatu yang berat, paparan terhadap suhu atau kelembaban yang ekstrim tinggi atau rendah, pekerjaaan dengan paparan radiasi. Nasehat yang penting disampaikan adalah bahwa ibu hamil tetap boleh melakukan aktivitas atau pekerjaan tetapi cermati apakah pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan berisiko atau tidak untuk kehamilan dan ada perubahan dalam aktivitas atau pekerjaan karena berhubungan dengan kapasitas fisik ibu dan perubahan sistem tubuh, nasehatkan pula dari sisi keuntungan dan resiko bagi ibu hamil.

e.  Exercise atau senam hamil
     Senam hamil atau latihan memberi keuntungan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil, memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan kram atau pegal-pegal, dan mempersiapkan pernafasan, aktivitas otot dan panggul untuk menghadapi proses persalinan.  Komponen gerakan senam ada beberapa modifikasi yang berbeda-beda tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu adanya pemanasan, latihan pernafasan, latihan otot, dan latihan panggul. Perhatikan mengenai kontraindikasi untuk melakukan senam hamil, misalnya kehamilan dengan abortus berulang, dengan penyakit hipertensi atau kehamilan dengan penyakit tertentu sehingga menimbulkan resiko bagi kehamilannya.

2.3.1    Substance Abuse
Pengertian dari substance abuse adalah perilaku yang membahayakan bagi ibu hamil termasuk penyalahgunaan atau penggunaa obat atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu hamil.
     a.    Penggunaan obat-obat selama hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya tergantung dari macam obat, akan tetapi juga tergantung dari saat obat diberikan. Obat-obat yang diberikan kepada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin seperti:
1)   Kelainan bentuk anatomik atau kecacatan pada janin, penggunaan obat pada trimester pertama.
2)    Kelainan faal alat tubuh
            3)   Gangguan pertukaran zat dalam tubuh.
Kadang-kadang pengaruh obat yang diberikan pada waktu hamil baru akan terlihat pada bayi yang dilahirkan ketika sudah menginjak usia remaja atau dewasa. Sebagai contoh pemberian estrogen pada ibu hamil dapat menyebabkan tumor alat kandungan bila bayi telah berusia remaja atau dewasa. Hampir semua obat yang diberikan pada wanita hamil melalui plasenta dan mencapai janin dan beberapa diantaranya dapat mengganggu perkembangan janin. Maka sebaiknya berhati-hati memberikan obat sewaktu hamil.
Tabel Daftar Obat yang berpotensi membahayakan atau menimbulkan kelainan pada Janin
Nama Obat
Kemungkinan Kelainan Pada Bayi
Kloramfenikol
Gangguan pernafasan, grey sindrom (sindrom abu-abu)
Tetrasiklin
Gangguan pertumbuhan tulang, perubahan warna gigi, gigi rapu
Dihidrosetreptomisin
Tuli
Strepromisin
Gangguan keseimbangan
Amitriptin
Iritabilitas neonates
Amfetamin
Iritabilitas, tidak mau menyusus, takhikardi. Malformasi kardiovaskuler dan muskulus keletal
Nitrofurantoin
Gangguan dalam darah
Fenasetin
Gangguan dalam darah
Anti diabetik per oral
Kematian janian dalam kandungan
Anti kanker
Trombositopenia, cacat bawaan
Anti malaria
Kelainan congenital
Aspirin
IUGR
Ibuprofen
Kontiksi duktus arteriosus
Parasetamol
Diskolasi sendi pahda dan clubfoot
Vitamin dengan dosis tinggi
Kerusakan ginjal, defek susunan saraf pusat dan kranifasila, skorbut, ketidakmampuan belajar, kerusakan hati dan tulang


      2.3.2 Perokok
Berdasarkan konsep evidence menunjukkan bahwa merokok menimbulkan efek yang sangat membahayakan bagi janin. Ibu hamil perokok akan beresiko menurunkan berat bayi lahir. Efek merokok terhadap kejadian pre eklampsia, kelainan perinatal tidak cukup terbukti. Hasil riset menunjukkan satu atau lima diantara wanita hamil dilaporkan merokok. Hingga seperempat wanita hamil yang merokok, berhenti pada pemeriksaan kunjungan antenatal yang pertama. Kebiasaan merokok sering terjadi pada kelompok sosial ekonomi rendah, paritas tinggi, status un marital, penghasilan rendah, atau ibu dengan problem psikologis seperti depresi, stress, pekerja berat, dan lain-lain. Merokok merupakan salah satu isu penting yang sangat bagus dicermati saat kehamilan karena efek yang muncul diakibatkan merokok adalah kelahiran BBLR, persalinan preterm, kematian perinatal. Merokok juga sering dihubungkan dengan kejadian keberhasilan masa menyusui atau laktasi dan memperpendek masa menyusui, meskipun dalam hubungan ini penyebabnya belum diketahui dengna pasti. Faktor lingkungan yang baik dan strategis merupakan salah satu upaya penting untuk menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian konseling tentang bahaya merokok. Pengaruh nikotin terhadap janin menimbulkan efek kenaikan tekanan pada otak janin peningkatan denyut jantung janin. Merokok selain mempunyai efek membahayakan janin juga membahayakan ibu berkaitan dengan penyakit- penyakit yang muncul sebagal akibat merokok, misalnya penyakit paru,  jantung, hipertensi, arteriosklerosis, kanker paru dsb. Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus mendukung upaya untuk menghentikan merokok melalui kegiatan antenatal care, kelas antenatal bagi perokok mengurangi periklanan tentang rokok, area bebas merokok, dan mengembangkan serta mendukung kebijaksanaan tentang upaya mengurangi merokok di institusi atau tempat kerja masing-masing.
      2.3.3          Kehamilan diluar nikah
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal-hal positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspada akan adanya keguguran (abortus), premature (bayi lahir belum cukup umur) dan kematian janin. Pada kehamilan di luar nikah, hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi. Selain itu kekurangsiapan ibu untuk merawat bayi juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi postpartum blues atau seorang wanita yang  tidak menerima kehadiran anaknya karena depresi saat dalam masa nifas dan setelah melahirkan.
 2.3.4   Kehamilan tidak diharapkan
            Kehamilan dan kelahiran dapat dikatakan sebagai suatu anugerah. Seorang wanita yang sedang hamil pasti sangat bahagia karena didalam tubuhnya ada sebuah kehidupan yang sedang dinantikan kelahirannya. Makhluk kecil inilah yang nantinya membuat pasangan suami istri berubah status menjadi orang tua dan mengalami berbagai kejadian berarti dalam hidup ini. Akan tetapi ada beberapa orang khusus yang terkadang menyesali kehamilannya.
Kehamilan yang tidak diharapkan, tidak direncanakan atau tidak dikehendaki dapat merupakan krisis yang berat bagi seorang wanita, terutama jika dukungan dari keluarganya amat kecil dan struktur emosionalnya terganggu. Wanita tersebut dapat merasakan putus asa karena kehamilannya mungkin mempengaruhi pendidikan, rencana karir, atau situasi ekonominya. Ia juga dapat merasakan kecemasan, depresi, marah, malu atau bersalah walaupun lingkungan sosial sekarang memandang kehamilan tidak sebagai noda seperti masa lalu.
Berikut ini ada beberapa faktor fisik gaya hidup kehamilan yang
     tidak diharapkan :
       a.)     Kalangan Remaja
Remaja dapat mengatakan kalau seks bebas atau seks pra nikah itu aman untuk dilakukan. Akan tetapi, bila remaja melihat, memahami ataupun merasakan akibat dari perilaku itu, ternyata hasilnya lebih banyak merugikan. Salah satu resiko dari perilaku seks pra nikah atau seks bebas adalah kehamilan dan kehamilan yang tidak direncanakan sebelumnya bisa merampas “kenikmatan” masa remaja yang seharusnya dinikmati oleh setiap remaja lelaki maupun perempuan. Walaupun kehamilan itu sendiri dirasakan langsung oleh perempuan, tetapi remaja pria juga akan merasakan dampaknya karena harus tanggung jawab. Dan dalam hal ini ada 2 hal yang bisa dan biasa dilakukan remaja jika mengalami kehamilan tidak diharapkan :
                   (1)   Mempertahankan kehamilan
             (2)   Mengakhiri kehamilan
Semua tindakan yang dilakukan remaja tersebut dapat membawa resiko baik fisik, psikis, sosial. Bila kehamilan diakhiri (aborsi) dapat mengakibatkan dampak negatif, antara lain :
(1)   Resiko perdarahan karena mengambil jaringan yang tidak bersih dan tidak aman menurut medis.
(2)   Pengerokan yang terlalu dalam akan meninggalkan cerukan / bahkan lubang didinding rahim.
(3)     Gangguan haid bila pergerakan dilakukan sampai menyentuh selaput otot.
(4)   Infeksi yang terjadi kaibat kelalaian / kurang terampilnya dokter yang menangani. 
b.)    Wanita Dewasa / Ibu yang Sudah Menikah
Banyak alasan yang menjadi penyebab mengapa seseorang ibu tidak menghendaki kelahiran anak, yaitu :
1.    Ibu merasa akan mengganggu karirnya, karena akan membuatnya terikat atau merasa anak dapat menghambat cita-citanya dalam berkarya karena waktu itu biasanya hanya untuk mengurusi anak.
2.    Kekhawatiran mengenai masalah ekonomi, karena telah memiliki banyak anak sedangkan keuangan rumah tangga sangat minim sehingga muncul kekhwatiran akan penghidupan yang layak dan pendidikan anak berkelanjutan.
3.    Ibu muda biasanya merasa khawatir, mempunyai anak akan membuat tubuhnya tidak sebagus dulu. Selain itu beberapa ibu beranggapan bahwa hidupnya tidak bebas lagi jika mempunyai anak.
4.    Kegagalan alat kontrasepsi yang dipakai. Hal ini bisa terjadi dikarenakan pemilihan alat kontrasepsi yang tidak teratur dalam mengkonsumsi obat pencegah kehamilan seperti pil KB. Kehamilan resiko tinggi merupakan salah satu faktor kehamilan tidak diharapkan. Kehamilan resiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya ), akan terjadi penyakit atau kematian sebelum maupun ssudah persalinan


BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan terbagi menjadi status kesehatan, status gizi dan gaya hidup.
Status kesehatan wanita sebelum hamil akan berpengaruh pada kehamilan, kesehatan ibu selama hamil akan mempengaruhi kehamilannya dan mempengaruhi tumbuh kembang zygote, embrio, dan janin termasuk keabnormalan formasi.
Beberapa hal yang mempengaruhi status kesehatan wanita hamil:
1.      Riwayat penggunaan obat-obatan
2.      Riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami (penyakit kronis, penyakit infeksi, riwayat kecelakaan, riwayat operasi)
3.      Riwayat melakukan transfusi darah
4.      Imunisasi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut :
1.      Asam folat
2.      Energi
3.      Protein
4.      Zat besi (Fe)
5.      Kalsium
6.      Pemberian suplemen vitamin terutama pada kelompok beresiko penyakit seksual (IMS) dan dinegara dengan musim dingin yang panjang
7.      Pemberian yodium pada daerah dengan endemik kretinisme
8.     Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, magnesium, dan minyak ikan selama hamil.
Begitu juga dengan gaya hidup. Ada beberapa gaya hidup yang mempengaruhi kehamilan, antara lain :
1.      Substansi abuse
2.      Merokok
3.      Penggunaan obat-obat selama hamil
4.    Kehamilan diluar nikah
5.    Kehamilan tidak diinginkan
3.2 Saran
       Makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saranya yang sekiranya membangun, agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik. Terima kasih 



DAFTAR PUSTAKA

Ø  Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
Ø  Sulistyawati Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Ibu Hamil. Jakarta. Salemba Medika
Ø  Asrinah, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Ø  Romauli, Suryati.2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1.Yogyakarta : Nuha Medika
Ø  Varney, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4,volume 1. Jakarta : EGC
Ø  Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC
Ø  Yulaikhah, Lily. 2006. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC