MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS BAYI DAN ANAK PRASEKOLAH(Kebutuhan Fisik Pada Neonatus Bayi Dan Balita)


MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS BAYI DAN ANAK PRASEKOLAH
Kebutuhan Fisik Pada Neonatus Bayi Dan Balita





Dosen pembimbing :
Erna Eka Wijayanti, SST
Nama kelompok  1 :
1.  Ainur Rohmah                               11.  Dian nur Apriyani
2. Ajeng gita Amalia                           12.  Dyah Ayu Rahmawati
3. Anika Nurfadilatin                          13.  Evi Puspita
4. Aniqotul fitriyah                             14.  Fadlilah Ulfa Cahyani
5. Avo dewi Nurchasanah                  15.  Fifik nur kholisoh
6. Avyn malita pamungkas                 16.  Hidayatul Chusna
7. Deni sri wahyuni                             17.  Ika Nur Faristi
8. Deni Andriana ristiva                      18.  Ika Putri Nugraheni
9. Desi bertika Ratma                         19.  Indah Lismawati
10. Dewi Jumiati                                 20.  Intan Indah Ma’arifatin

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA  TUBAN
PRODI DIII KEBIDANAN
JL.DIPONEGORO  17 TUBAN
TAHUN AKADEMIK 2012 - 2013


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
            Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah yang berjudul Kebutuhan fisik pada Neonatus Bayi dan Balita
Dalam penulisan makalah ini, kami menemui banyak hambatan dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada :
1.      H.Miftahul Munir.,SKM,M.Kes selaku kepala STIKES NU TUBAN
2.      Erna Eka Wijayanti, SST selaku pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus dan Anak Prasekolah
3.      Seluruh mahasiswa dan pihak-pihak yang membatu dalam menyelesaikan makalah ini
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menjadi referensi khususnya bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki karya tulis kami selanjutnya.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Tuban, 27 November 2013


Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................         i
KATA PENGANTAR...........................................................................................        ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................       iii
BAB I    PENDAHULUAN             
1.1        Latar Belakang................................................................................        1     
1.2        Rumusan Masalah...........................................................................        1     
1.3        Tujuan.............................................................................................        1
1.4        Manfaat...........................................................................................        2
BAB II   ISI
2.1        Kebutuhan Cairan pada Neonatus Bayi dan Balita........................        3
2.2        Kebutuhan Nutrisi pada Neonatus Bayi dan Balita.......................        6
2.3        Kebutuhan Personal Higiene pada Neonatus Bayi dan Balita.......      13
BAB III  PENUTUP
3.1        Kesimpulan.....................................................................................      15     
3.2        Saran...............................................................................................      16
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup asah, asih dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan. Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai kebutuhan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi informasi yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana kebutuhan fisik berupa nutrisi pada neonatus bayi dan balita?
2. Bagaimana kebutuhan fisik berupa cairan pada neonatus bayi dan balita?
3. Bagaimana kebutuhan fisik berupa personal higiene pada neonatus bayi dan balita?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan pada neonatus bayi dan balita.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memberikan kebutuhan pada neonatus bayi dan balita meliputi nutrisi, cairan dan personal higiene.
1.4 Manfaat
Dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang kebutuhan fisik meliputi nutrisi, cairan, dan personal higiene pada neonatus bayi dan balita serta mempraktikannya dalam melakukan asuhan.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan Cairan  pada Neonatus Bayi dan Balita
Konten total cairan tubuh pada bayi baru lahir aterm adalah 75%-80%. Total cairan tubuh akan menurun 4%-5% dalam seminggu pertama kehidupan, hal ini direfleksikan sebagai hilangnya berat badan. Sampai umur 1 tahun cairan tubuh total akan menurun dengan lambat untuk mencapai kadar dewasa sebesar 60%. Konten cairan ekstrasel menurun sejajar dengan cairan tubuh total dari 45% saat aterm menjadi 20%-25% level dewasa pada saat anak umur 1 tahun. Untuk neonatus prematur cairan tubuh total dan cairan ekstra sel meningkat dengan menurunnya usia gestasi,  contohnya: cairan ekstrasel neonatus prematur pada 28 -32 minggu usia gestasi adalah 52% dari berat badannya. Pada umur 1 minggu kehidupan, proporsi cairan ekstra sel menurun 12%, perubahan kompartemen cairan tubuh berlangsung tampaknya sejak intra uterin, tetapi akan terputus bila janin dilahirkan prematur, pengurangan volume cairan ekstrasel ini sangat penting untuk transisi normal dari kehidupan janin ke kehidupan           postnatal.
Bayi preterm dengan ekses asupan cairan, meningkatkan insidens patent ductus arteriosus, kegagalan jantung kiri, distres nafas, necrotizing enterocolitis. Kandungan air tubuh bayi baru lahir relatif lebih besar bila dibandingkan dengan balita atau orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya jaringan lemak dan secara relatif organ visera lebih berat dibandingkan dengan berat tubuh seluruhnya. 
Terdapat perbedaan fisiologis antara bayi dan balita dengan orang dewasa dalam hal cairan dalam tubuh. Perbedaan tersebut mencakup perbedaan komposisi, metabolisme, dan derajat kematangan sistem pengaturan air dan elektrolit. Metabolisme air juga sangat berbeda pada bayi bila dibandingkan dengan anak dan orang dewasa. Kecepatan siklus air pada bayi sangat tinggi sekitar 5 kali lebih besar per kilogram berat badan bila dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu bayi dan anak cenderung rawan terhadap penyakit yang menimbulkan dehidrasi. Perbedaan lain adalah kematangan sistem pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya fungsi ginjal akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi bila dibandingkan dengan anak yang lebih besar. 
Kebutuhan air pada bayi dan balita biasanya dihitung berdasarkan perhitungan kalori, tetapi hal ini sering menyulitkan dan tidak pasti. Dalam klinik, perhitungan kebutuhan air untuk anak biasanya didasarkan pada berat badan. Lazimnya digunakan 3 metode perhitungan kebutuhan air per hari, yaitu:
1. Kebutuhan air per hari berdasarkan rumus Darrow:
·         Anak dengan berat badan <10 kg = 100 ml/kg BB
·         Anak dengan berat badan 10-20 kg = 1.000 ml + 50 ml untuk setiap kg kenaikan BB di atas 20 kg
·         Anak dengan berat badan >20 kg = 1.500 ml + 20 ml untuk setiap kg kenaikan BB di atas 20 kg
2. Kebutuhan air per hari berdasarkan luas permukaan tubuh = 1.500 ml/m² luas permukaan tubuh. 
3. Kebutuhan air per hari berdasarkan jumlah cairan yang dikeluarkan tubuh = jumlah urin + insensible water loss. Berdasarkan pengalaman klinik, jumlah urine per hari sekitar 100 ml/m²/hari dan insensible water loss kira-kira 500 ml/m²/hari.

Kebutuhan air maksimum pada anak dengan berat badan, 10 kg sebesar 200 ml/kg BB per hari dan pada anak dengan berat badan 10 kg sebesar 4.000 ml/m² luas permukaan tubuh per hari.
Perhitungan Kebutuhan Cairan pada Anak dan Bayi
Menurut WHO:
1. Umur < 2 tahun
Sistem 24 jam
4 jam I: 5 tetes/Kg BB/menit
20 jam II: 3 tetes/Kg BB/menit
2. Umur > 2 tahun
Sistem 8 jam
1 jam I: 10 tetes/Kg BB/menit
7 jam II: 3 tetes/Kg BB/menit
Evaluasi Kebutuhan Cairan Berdasarkan Pengukuran Antropometrik:
1. 0 s/d 10 kg = 100 cc/Kg BB/hari
2. 10 – 20 kg = 1000 cc + 50 cc/Kg BB/hari
3. > 20 kg = 1500 + 20 cc/Kg BB/hari
Berdasarkan Nilai Haematokrit:
·         Volume darah normal × (volime darah normal x Ht Awal) = ……… cc
Ht Terukur
·         Ht awal = normal = 40 – 45 %
Volume darah :
·         Premature = 95 cc/Kg BB
·         Matur = 85 cc/Kg BB
·         Infant = 80 cc/Kg BB
Perhitungan Tetesan Infus:
Tetes/menit = Jumlah yang akan diberikan x faktor tetesan (20) Waktu pemberian (menit)

2.2 Kebutuhan Nutrisi pada Neonatus Bayi dan Balita
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer
Konstantinides).
Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985).  Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan aatau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.  Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan  sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak.Nutrisi sangat  bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak.
Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu, kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh.
Dampak nutrisi pada tumbuh kembang :
1. Dampak Psikologis
Mencakup aspek psikodinamik, psikososial, dan maturasi organik.
·         Psikodinamik (Freud)
Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum.Dampak psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan  kebutuhan dasar tersebut.
·         Psikososial (Erikson)
Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Makanan  merupakan  stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga.
·         Maturasi Organik (Piaget)
Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman mendapatkan beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerkan dan perabaan dengan dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan anak dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang  botol susu, memegang cangkir, sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok makanan.
2. Dampak Fisiologis
Dampak nutrisi pada anak  yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan den gan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai pada usia kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, dan pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama pada trimester pertama pada saat terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama protein akan mempengaruhi pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah. Diet atau pembatasan makanan pada ibu selama masa kehamilan akan menurunkan berat badan bayi.
Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas.
Fungsi Pemberian Makan :
·         Fungsi Fisiologis
yaitu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan agar tercapai tumbuh kembang yang optimal
·         Fungsi psikologis
yaitu penting dalam pengembangan hubungan emosional ibu dan bayi sejak awal
·         Fungsi Sosial/edukasi
yaitu melatih anak mengenal makanan, keterampilan makan.
Gizi lengkap dan seimbang:
Suatu gizi lengkap dan seimbang harus mengandung :
·         Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas.
contoh : beras, roti, kentang, mie.
·         Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh.
contoh: daging, ikan, telur (protein hewani) tempe, tahu (protein nabati)
·         Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses metabolisme.
contoh :
Sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat
Buah-buahan: pisang, pepaya, jeruk, apel
Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak:
Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Jenis nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme: Air, Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan mineral.
v  Air
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya. Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan  air pada bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %. Berikut kebutuhan cairan bayi dan anak:
UMUR
BERAT BADAN( Kg )
AIR TOTAL 24 Jam( ml )
AIR Kg BB 24 Jam( ml )
3  Hari
7,0
250 –  800
80 – 100
10  Hari
3,2
400 – 500
125 – 150
 3  Bulan
5,4
750 – 850
140 – 160
6  Bulan
7,3
950 – 1100
130 – 155
9  Bulan
8,6
1100 – 1250
125 – 145
1 Tahun
9,5
1350 – 1500
120 – 135
2  Tahun
11,8
1600 – 1800
115 – 125
4  Tahun
16,2
1800 – 2000
100 – 110
6   Tahun
20,0
2000 – 2500
90 – 100
10  Tahun
28,7
2200 – 2700
70 – 85
14  Tahun
45,0
2200 – 2700
50 – 60
18  Tahun
54,0
2200 – 2700
40 – 50

v  Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu protein hewani dan protein nabati. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh.
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
Fungsi protein :
·         Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
·         Protein menghasilkan jaringan baru.
·         Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
·         Protein sebagai sumber energi
v  Lemak
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali lemak essensial yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada bayi sampai kurang lebih 3 bulan lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat
Fungsi lemak :
·         Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan 9 kalori/gram
·         Ikut serta membangun jaringan tubuh.
·          Perlindungan
·         Penyekatan atau isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
·         Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah  timbul rasa lapar kembali segera setelah makan
·         Mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak.
v  Karbohidrat
Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan asupan kalori sebanyak 40 % dari laktosa. Pada anak yang sudah mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi tim. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 % dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun dan sebaliknya jika jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan BB.
v  Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
1. Vitamin yang larut dalam air
·         Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, yang tidak disimpan dalam tubuh, melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu.
·         Vitamin B mencakup B1, B2, dan B12. Vitamin B1 atau tiamin diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat dalam pembentukan energi (sebagai ko enzim). Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan tubuh akan merasa cepat lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 atau riboflavin penting dalam metabolisme karbohidrat, asam amino, dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2 akan menyebabkan tubuh merasa lelah serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Kekuarangan B 12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia.
·         Vitamin C penting bagi tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.
2.Vitamin yang larut dalam lemak.
·         Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K. Vitamin A mempunyai peranan penting terutama dalam pertumbuhan,penglihatan, reproduksi dan pemelliharaan sel epitel. Vitamin D penting untukpenyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor, pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan penting untuk berbagai senyawa yang larut dalam lemak dan berperan dalam fertilisasi manusia. Vitamin K penting untuk proses pembekuan darah.
v  Mineral
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari kalsium, klorida, khromium, kobalt, tembaga, flourida, jodium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
Tiga fungsi mineral:
·         Konstituen tulang dan gigi contoh : kalsium, magnesium, dan fosfor.
·         Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh contoh: Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
·         Bahan dasar enzim dan protein.
Daftar Makanan atau Nutrisi sesuai Usia Anak
1.Bayi 0-12 bulan
·         0-4 bulan
Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu.
·         5-6 bulan
Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal bayi bisa sampai 18 bulan.
·         6-7 bulan
Diberikan nasi tim bertahap. Bisa Diselingi buah dansayur dijus – Mulai dengan jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C. Lu n a k. 1 mangkok jus, buahlunak dan sayur yang dimasak.
·         8-12 bulan
Nasi tim atau sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus. Daging dan sumber proteinlain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur, ikan, kacang,polong-polongan, keju.Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.
2.3 Kebutuhan Personal Higien
1. Memandikan bayi
Tujuan dari memandikan bayi disini adalah untuk menjaga kebersihan, memberikan rasa segar, dan memberikan rangsangan pada kulit. Yang harus diperhatikan pada saat memandikan bayi adalah :
·         Mencegah kedinginan
·         Mencegah masuknya air kedalam mulut, hidung dan telinga
·         Memperhatikan adanya lecet pada pantat, lipatan-lipatan kulit (ketiak bayi, lipatan paha, dan punggung bayi)
·         Perlengkapan yang dibutuhkan pada saat memandikan bayi
·         Ember sedang berisi air hangat kuku
·         Sabun bayi pada tempatnya
·          Handuk dan washlap
·          Pakaian bayi lengkap
2. Memberikan pakaian pada bayi
Bahan pakaian yang akan dikenakan oleh bayi hendaknya yang lembut dan mudah menyerap keringat.
3. Personal Hygiene dalam eliminasi
Setiap kali buang air kecil dan besar, bersihkan pada perinealnya dengan air dan sabun, serta keringkan dengan baik. Karena kotoran bayi dapat menyebabkan infeksi sehingga harus dibersihkan.
1.    Menolong BAB pada Bayi

BAB hari 1-3 disebutmekoneumyaitu feces berwanakehitaman, hari 3-6 feces tarnsisi yaitu warna coklat sampai kehijauan karena masih bercampur mekoneum, selanjutnya feces akan berwarna kekuningan. Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB agar tidak terjadi iritasi didaerah genetalia.

2.    Menolong BAK pada Bayi
Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24 jam pertama kelahirannya, BAK lebih dari 8 kali sehari salah satu tanda bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK segera ganti popok supaya tidak terjadi iritasi didaerah genetalia.

4. Menjaga kebersihan kulit

Bayi sebaiknya mandi minimal 6 jam setelah kelahiran, sebelum mandi sebaiknya periksa suhu tubuh bayi. Jika terjadi hipotermi lakukan skin to skin dan tutpi kepala bayi dengan ibu minimal 1 jam. Sebaiknya bayi mandi minimal 2 kali sehari, mandikan dengan air hangat dan di tempat yang hangat.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai kebutuhan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Kandungan air tubuh bayi baru lahir relatif lebih besar bila dibandingkan dengan balita atau orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya jaringan lemak dan secara relatif organ visera lebih berat dibandingkan dengan berat tubuh seluruhnya. Metabolisme air juga sangat berbeda pada bayi bila dibandingkan dengan anak dan orang dewasa.
Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan  sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak.Nutrisi sangat  bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak.
Kecepatan siklus air pada bayi sangat tinggi-sekitar 5 kali lebih besar per kilogram berat badan bila dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu bayi dan anak cenderung rawan terhadap penyakit yang menimbulkan dehidrasi. Perbedaan lain adalah kematangan sistem pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya fungsi ginjal akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi bila dibandingkan dengan anak yang lebih besar. 
3.2 Saran
1.      Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan agar dapat mengerti tentang kebutuhan fisik pada neonatus bayi dan balita, serta kebutuhan fisik apa saja yang dibutuhkan.
2.      Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapakan mampu dan mengerti tentang kebutuhan fisik pada neonatus bayi dan balita serta dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien.


DAFTAR PUSTAKA
·         Muslihatun,Nur Wafi.,2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Fitramaya:Jogjakarta.
·         Lia Dewi, Nanny  Vivian.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.,Salemba Medika : Jakarta.
·         Sudarti.,Khoirunnisa,Endang.2010.Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita.Nuha Medika:Jogjakarta.
·         http://ayysag.blogspot.com/2012/09/manajemen-asuhan-kebidanan-pada-bayi.html