MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


LAPORAN KELOMPOK
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN



Dosen pembimbing :
Eva Silviana R., SST., M.Kes
Nama kelompok SGD 1 :
1.  Ainur Rohmah                               11.  Dian nur Apriyani
2. Ajeng gita Amalia                           12.  Dyah Ayu Rahmawati
3. Anika Nurfadilatin                          13.  Evi Puspita
4. Aniqotul fitriyah                             14.  Fadlilah Ulfa Cahyani
5. Avo dewi Nurchasanah                  15.  Fifik nur kholisoh
6. Avyn malita pamungkas                 16.  Hidayatul Chusna
7. Deni sri wahyuni                             17.  Ika Nur Faristi
8. Deni Andriana ristiva                      18.  Ika Putri Nugraheni
9. Desi bertika Ratma                         19.  Indah Lismawati
10. Dewi Jumiati                                 20.  Intan Indah Ma’arifatin
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA  TUBAN
PRODI D3 KEBIDANAN
JL.DIPONEGORO  17 TUBAN
TAHUN AKADEMIK 2013 - 2014

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
            Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan kelompok yang berjudul Kebutuhan Fisik dan Psikologi Ibu Hamil Trimester I, II, dan III.
Dalam penulisan laporan kelompok ini, kami menemui banyak hambatan dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan laporan kelompok ini. Kami ucapkan terimakasih kepada :
1.      H.Miftahul Munir.,SKM,M.Kes selaku kepala STIKES NU TUBAN
2.      Eva Silviana R., SST., M.Kes selaku pembimbing mata kuliah Asuhan Kehamilan
3.      Seluruh mahasiswa dan pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan kelompok ini
Harapan kami, laporan kelompok ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menjadi referensi khususnya bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami sadar bahwa laporan kelompok ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki karya tulis kami selanjutnya.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Tuban, 27 September 2013


Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................         i
KATA PENGANTAR...........................................................................................        ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................       iii
BAB I    PENDAHULUAN             
1.1        Latar Belakang................................................................................               
1.2        Batasan Topik.................................................................................       
1.3        Trigger Case I.................................................................................
BAB II   PEMBAHASAN
2.1        Clarity Unfamiliar...........................................................................
2.2        Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I, II, dan III................................
2.2.1 Oksigen..................................................................................
2.2.2 Nutrisi....................................................................................
2.2.3 Personal hygiene....................................................................
2.2.4 Pakaian...................................................................................
2.2.5 Eliminasi.................................................................................
2.2.6 Seksual...................................................................................
2.2.7 Mobilisasi...............................................................................
2.2.8 Exercise atau senam hamil.....................................................
2.2.9 Istirahat atau tidur..................................................................
2.2.10 Imunisasi..............................................................................
2.2.11 Traveling..............................................................................
2.2.12 Persiapan laktasi...................................................................
2.2.13 Persiapan persalinan dan kelahiran bayi...............................
2.2.14 Memantau kesejahteraan janin.............................................
2.2.15 Ketidaknyamanan dan cara mengatasi.................................
2.2.16 Jadwal kunjungan ulang.......................................................
2.2.17 Pekerjaan..............................................................................
2.2.18 Tanda bahaya dalam kehamilan...........................................
2.3 Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil Trimester I, II, dan III....................
2.3.1 Support dari keluarga.............................................................
2.3.2 Support dari tenaga kesehatan...............................................
2.3.3 Rasa aman dan nyaman selama kehamilan.............................
2.3.4 Persiapan menjadi orang tua..................................................
2.3.5 Persiapan sibling.....................................................................
2.4 Cara mengatasi sibling........................................................................
2.5 Motivasi yang diberikan bidan pada klien untuk melakukan kunjungan ulang 
2.6 Rumus menghitung TBJ.....................................................................
BAB III  PENUTUP
3.1        Ringkasan.......................................................................................         

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan adalah proses yang normal dan alamiah, tetapi tidak menutup kemungkinan akan timbul berbagai masalah. Oleh karena itu, dibutuhkan pemantapan kesejahteraan janin, serta persiapan persalinan dan kelahiran yang matang. Orang-orang di sekitarnya seperti bidan dan keluarga  terutama harus turut serta menjaga kesejahteraan janin maupun ibu agar ibu termotifasi dan optimis akan kehamilannya.
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami.
Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah hal yang penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya. Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan dari tenaga kesehatan khususnya bidan yang menemani ibu selama masa kehamilannya.

1.2  Batasan Topik
1.2.1   Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II, dan III
1.2.2   Kebutuhan psikologi ibu hamil trimester I, II, dan III
1.2.3   Pengertian, pengaruh dan cara mengatasi sibling
1.2.4   Motivasi yang diberikan bidan kepada klien untuk melakukan kunjungan ulang

1.3 TRIGGER CASE I
Ny. Tata umur 30 tahun datang ke BPM Dita pada tanggal 16 Agustus 2013 untuk memeriksakan kehamilannya, Ny. Tata pernah melahirkan satu kali dan belum pernah keguguran. Kehamilan kali ini disupport keluarga baik suami maupun keluarga yang lain akan tetapi anak pertamanya sering manja minta digendong ibunya terus (sibling dengan adiknya). Ibu mengeluh tidak nyaman karena sering berkeringat, tidak bisa istirahat pada siang hari karena ibu bekerja sebagai guru, nyeri punggung. HPHT 21 Januari 2013 setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88x/menit suhu 36 C RR 24x/menit, hasil palpasi TFU ½ pusat dan px (28cm). Janin tunggal hidup intrauteri, puka, preskep, belum masuk panggul, DJJ 144x/menit, bidan Dita memberikan imunisasi TT 3 dan menganjurkan kunjungan ulang 2 minggu lagi karena waktunya senam hamil.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Clarity Unfamiliar
1.      Intra Uteri
2.      Puka
3.      Preskep
4.      Imunisasi TT
5.      Kehamilan
6.      Keguguran
7.      HPHT
8.      Sibling
9.      Belum masuk panggul
10.  Kunjungan ulang
11.  Support
12.  Senam hamil
13.  Palpasi TFU
14.  DJJ
15.  PX
Arrange Explanation into a tentevie solution
1.      Intra Uteri (masa kehamilan) : Fase pranatal “sejak konsepsi sampai lahir”
2.      Puka : Punggung kanan
3.      Preskep : Presentasi kepala (bagian terendah dari janin)
4.      Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) : Untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi yang akan dilahirkan. Imunisasi yang pertama dilakukan sejak diketahui hamil, pemeriksaan yang kedua minimal 4 minggu setelah TT pertama.
5.      Kehamilan : Merupakan saat yang menakjubkan dalam kehidupan seorang  wanita. Hal itu juga merupakan saat yang menegangkan ketika sebuah kehidupan baru yang misterius bertumbuh dan berkembang di dalam rahim. Selama kehamilan terjadi, berbagai macam efek yang terjadi dalam tubuh wanita, baik efek karena perubahan hormon, bentuk tubuh, maupun kondisi emosional wanita yang mengalami kehamilan.
6.      Keguguran : Keluarnya hasil konsepsi yang usianya kurang dari 20 minggu dengan berat badan 500gr (belum mampu hidup di luar uterus).
7.      HPHT : Hari pertama haid terakhir.
8.      Sibling : Kecemburuan yang terjadi pada saudara kandung.
9.      Belum masuk panggul : Kepala janin belum masuk di dasar PAP (hal ini dapat dideteksi dengan leopold 3).
10.  Kunjungan ulang : Pemeriksaan secara berkelanjutan setiap bulan untuk mengetahui kesehatan kehamilan. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II, dan dua kali pada trimester III, tujuannya adalah untuk mengetahui keadaan dan kondisi ibu dan janin serta untuk mengetahui adanya komplikasi pada ibu dan janin
11.  Support : Dukungan atau motivasi yang diberikan pada ibu hamil atau melahiran.
12.  Senam hamil : Senam yang dilakukan sekelompok ibu hamil untuk persiapan persalinan. Tujuannya adalah untuk melancarkan sirkulasi darah, pernafasan, pencernaan, agar ibu bisa tidur nyenyak, meningkatkan nafsu makan, dan mengurangi rasa sakit pada saat kontraksi, sedangkan manfaat bagi janinnya antara lain adalah mempengaruhi tumbuh kembang janin dan pergerakan janin bebas.
13.  Palpasi TFU : Pemeriksaan menggunakan indra peraba untuk mengetahui kekerasan, textur, dll
14.  DJJ : Denyut jantung janin normalnya (120-160).
15.  PX : Processus xipoid.
2.2 Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II, dan III
2.2.1 Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat pernafasan,CO2 menurun dan O2 meningkat, O2 meningkat, akan bermanfaat bagi janin. Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun. Pada trimester III, janin membesar dan menekan diafragma, menekan venakafa inverior, yang menyebabkan nafas pendek-pendek.
2.2.2 Nutrisi
a.    Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil setiap harinya adalah 2500 kalori. Jumlah kalori yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas, dan ini merupakan faktor predisposisi atas terjadinya preeklamsia. Total pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12kg selama hamil.
b.      Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85gr perhari. Sumber protein tersebut bisa diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia dan edema.
c.       Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5kg perhari. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yoghurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat mengakibatkan briketsia pada bayi atau osteomalasia.
d.      Zat besi
Diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30mg perhari terutama setelah trimester keII. Bila tidak ditemukan anemia pemberian besi perminggu telah cukup. Zat besi yang diberikan bisa berupa ferous gluconate, ferous fumalate atau ferous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
e.       Asam folat
Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400mikro gram perhari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.
f.       Air
Air berfungsi untuk membantu sistem pencernaan makanan dan membantu proses transportasi. Selama hamil, terjadi perubahan nutrisi dan cairan pada membran sel. Air menjaga keseimbangan sel, darah, getah bening, dan cairan vital lainnya. Air menjaga keseimbangan suhu tubuh, karena itu dianjurkan untuk minum 6-8gelas (1500-2000ml) air, susu, dan jus setiap 24jam.
Sebaiknya membatasi minuman yang mengandung kafein seperti teh, coklat, kopi dan minuman yang mengandung pemanis buatan(sakarin) karena bahan ini mempunyai reaksi silang terhadap plasenta.
2.2.3 Personal hygiene
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomik pada perut, area genetalia atau lipat paha, dan payudarah menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinfestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung [pada saat mandi; tidak dianjurkan berendam didalam bathtub dan dilakukan vaginal douche.
2.2.4 Pakaian
Hal yang perlu diperhatikan untuk pakaian ibu hamil :
·         Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketatdidaerah perut.
·         Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
·         Pakailah bra yang menyokong payudarah.
·         Memakai sepatu dengan hak rendah.
·         Pakaian dalam harus selalu bersih.
2.2.5 Eliminasi
Konstipasi dan sering BAK. Konstipasi sering terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang mempunyai efek rilexs terhadap otot polos, salah satunya usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menybabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Dapat merangsang gerak peristatik usus. Jika ibu sudah mengalami dorongan, segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester III terjadi pembesran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindkan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan karena akan menyebabkan dehidrasi.

2.2.6 Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut ini :
·         Sering abortus dan kelahiran prematur
·         Pendarahan per vaginam.
·         Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu pertama kehamilan.
·         Bila ketuban sudah pecah, coitus dilrang karena dapat menyebabkan infeksi janin intra uteri.

2.2.7 Mobilisasi
Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis, karena tumpuan tubuh bergeser lebih kebelakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur malam. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini, dibutuhkan sikap tubuh yang baik :
·         Pakailah sepatu dengan hak rendah atau tanpa hak dan jangan terlalu sempit.
·         Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam keadaan tegak lurus dan pastikan beban terfokus pada lengan.
·         Tidur dengan posisi kaki ditinggikan.
·         Duduk dengan posisi punggung tegak.
·         Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara bergantian untuk mengurangi ketegangan otot.

2.2.8 Exersise atau senam hamil
Senam hamil bukan merupakan suatu keharusan namun dengan melakukan senam hamil banyak memberi manfaat dalm membantu kelancaran proses persalinan antara lain melatih pernafasan relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengejan yang baik.
Manfaat senam hamil secara terukur dan terukur :
·         Memperbaiki sirkulasi darah
·         Mengurangi pembekakan
·         Memperbaiki keseimbangan otot
·         Mengurangi resiko gastrointestinal termasuk simbelik
·         Mengurangi kram atau kejang kaki
·         Menguatkan otot perut
·         Mempercepat proses persembuhan setelah melahirkan.
Senam hamil pada kehamilan normal dilakukan atas nasehat dokter atau bidan, dan dapat dimulai pada kehamilan kurang dari 16-38 minggu.
Beberapa gerakan senam hamil yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
·         Gerakan pengencangan abdomen dengan teknik tidur terlentang atau miring, lutut ditekuk, tangan diperut. Saat mengeluarkan nafas, tarik otot-otot abdomen hingga paru-paru kempis.
·         Gerakan kemiringan panggul. Tidur terlentang, lutut ditekuk. Gulingkan panggul dengan meratakan panggul bawah ke lantai, smapai meniadakan rongga.
·         Goyang panggul latihan ketiga adalah fariasi dari latihan kedua posisi merangkak, tarik masuk perut dan bokong, tekan dengan punggung bagian bawah sambil membuat gerakan punggung kucing yang bundar.
·         Teknik gerakan keempat adalah senam kegel untuk dasar panggul. Lakukan minimal 100kali sehari.
·         Gerakan menekuk.
Pada latihan selanjutnya ada tiga gerakan yaitu sebagai berikut.
·         Tidur terlentang, lutut dinaikan.
·         Panggul dimiringkan kebelakang sambil memegang kedua sisinya
·         Lekukkan kaki secara diagonal.
·         Bridging atau mempertemukan (untuk postur, abdomen dan kenyamanan).
2.2.9 Istirahat atau tidur
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut, terjadi perubahan sikap tubuh. Tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan. Oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting bagi ibu hamil.
Relaksasi adalah membebaskan pikiran dan beban dari ketegangan, yang dengan sengaja diupayakan dan dipraktekan. Untuk memperoleh relaksasi sempurna, ada beberapa syarat yang harus dilakukan selama berada dalam posisi relaksasi, yaitu :
·         Tekuk semua persendian dan pejamkan mata
·         Lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot-otot wajah
·         Lakukan pernafasan secara teratur dan berirama
·         Pusatkan pikiran pada irama pernafasan atau pada hal-hal yang menyenangkan
·         Apabila pada saat itu keadaan menyilaukan atau gaduh, tutup mata dengan sapu tangan, dan tutup telinga dengan bantal
·         Pilih posisi relaksasi yang menurut anda paling menyenangkan
Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah tiap hari setiap makan siang, pada awal istirahat sore, serta malam waktu tidur. Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam keadaan istirahat atau semua proses persalinan :
·         Posisi relaksasi dengan terlentang
·         Posisi relaksasi dengan berbaring miring
·         Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang
·         Posisi relaksasi dengan duduk
Hal-hal yang dianjurkan apabila ibu hamil bepergian adalah sebagai berikut:
·         Hindari pergi kesuatu tempat yang ramai, sesak, dan panas, serta berdiri terlalu lama.
·         Hindari duduk terlalu lama karena akan menimbulkan sesak nafas dan jatuh pingsan (sincope)
·         Perempuan hamil boleh mengendarai mobil maksimal 6jam dalam sehari dan harus berhenti selama 2jam
·         Duduk dalam jangka waktu lama dimobil atau pesawat terbang.
·         Sabuk pengaman seharusnya selalu di pakai, sabuk disebut dilakukan dibawah perut ketika kehamilan sudah mulai membesar.
2.2.10 Imunisasi
Imunisasi sangat penting selama kehamilan untuk mencegah penyakit yang menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah tetanus toxoit(TT), yang dapat mencegah tetanus. Ibu hamil yang belum mendapatkan imunisasi (TO). Jika telah mendapatkan dua dosis dengan interval 4minggu(pada masa balitannya telah memperoleh imunisasi DPT sampai 3kali) statusnya T2. Bilah telah mendapat dosis TT yang ke 3(interfal minimal 6bulan dari dosis ke2), statusnya T3. Status T4 didapat setelah mendapatkan 4dosis (interfal minimal 1tahun dari dosis ke3) dan status T5 didapat bila lima dosis sudah didapat(interfal minimal 1tahun dari dosis ke4).


2.2.11 Traveling (perjalanan)
Berikut ini Ada beberapa tips untuk ibu hamil yang akan melakukan perjalanan :
·         Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakaukan perjalanan atau berpergian, terutama jarak jauh atau internasional.
·         Jangan berpergian dengan perut kosong , apalagi jika mengalami morning sickness (mual-muntah).
·         Bawalah beberapa cemilan untuk mencegah mual.
·         Bawalah yang anda butuhkan dalam tas kecil sehingga akan mudah mengambilnya.
·         Bawalah minuman atau jus.
·         Jika berencana berpergian dengan pesawat terbang, periksa dahulu beberapa perusahaan penerbangan karena mereka mempunyai peraturan khusus untuk perempuan hamil, terutama bila kehamilan sudah mencapai 7 bulan.
·         Jika berpergian dengan pesawat terbang, lakukan check in lebih awal dan mintalah tempat yang memiliki ruangan lebih luas.
·         Bila berpergian dengan menggunakan mobil sendiri, anda akan mempunyai waktu leluasa, sehingga dapat beristirahat saat di perlukan
·         Ibu hamil tetap bisa mengendarai mobil sendiri sampai ukuran perutnya sudah cukup besar dan menyentuh setir mobil, biasaanya pada usia sekitar 7 bulan.
·         Selalu gunakan sabuk pengaman di bawah bagian perut selama berkendara
2.2.12 Persiapan laktasi
Payudara perlu disiapkan sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat di perlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus snius laktiverus, sebaiknya dilakukan secara berhati-hati dan benar, karena pengurutan keliru bisa dapat menimbulkan kontraksi pada rahim, sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada aerola dan puting susu akan dapat mengurangi letak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan menggunakan campuran gleserin dan alcohol. Karena payudara menegang, sensitive, dan menjadi lebih besar sebaiknya gunakan penompang payudara yang sesuai.
2.2.13 Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Beberapa hal yang harus di persiapkan untuk persalinan adalah sebgai berikut:
·         Biaya
·         Penentuan tempat serta penolong persalinan
·         Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi komplikasi yang membutuhkan rujukan
·         Baju ibu dan bayi serta perlengkapan lainnya
·         Surat-surat fasilitas kesehatan
·         Pembagian peran ketika ibu berada di RS
Selain beberapa hal diatas, yang tak kalah penting untuk di persiapkan dari ibu adalah pemahanman akan tanda-tanda pasti datangnya persalinan :
·         Rasa sakit atau mulas di perut, dan menjalar keperut bagian  bawah sampai kepinggang bagian belakang, yang disebut sebagai kontraksi. Intensitas yang meninggkat minimal 3x dalam 10 menit, dengan durasdi 30-40 detik
·         Adanya pengeluaran pervagina, berupa secret yang berwarna merah muda di sertai lendir
·         Kadang di jumpai pengeluaran air ketuban yang terjadi secara spontan.
2.2.14 Memantau kesejahteraan janin
Kesejahteraan janin dalam kandungan perlu dipantau secara terus menerus agar bila ada gangguan kandungan akan bisa segera terdeteksi  dan ditangani. Salah satu indikator kesejahteraan janin  yang dipantau sendiri oleh ibu adalah gerakannya dalam 24 jam. Gerakan janin dalam 24 jam minimal sebanyak 10x selain dihitung secara manual gerakan janin dapat di pantau melalui sebuah metode yang disebut non stres test (NST).
2.2.15 Ketidak nyamanan dan cara mengatasi

No.
Ketidaknyamanan
Cara Mengatasi
1.
Sering buang air kecil. Trimester I dan III
·         Penjelasan mengenai sebab terjadinya.
·         Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing.
·         Perbanyak minum pada siang hari.
·         Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika nokturia sangat mengganggu tidur di malam hari.
·         Batasi minum kopi, teh, dan soda.
·         Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih  dengan menjaga posisi tidur, yaitu dengan berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan untuk mencegah diuresis.
2.
Striae gravidarum
Tampak jelas pada bulan ke 6-7
·         Gunakan emolien topikal atau antipruritik jika ada indikasinya.
·         Gunakan baju longgar yang dapat menopang  payudara dan abdomen.

3.
Hemoroid
Timbul pada Trimester II dan III
·         Hindari konstipasi.
·         Makan makanan yang berserat dan banyak minum
·         Gunakan kompres es atau air hangat.
·         Dengan perlahan masukkan kembali anus setiap selesai BAB.
4.
Kelelahan / Fatigue
Pada Trimester I
·         Yakinkan bahwa ini normal pada awal kehamilan.
·         Dorong ibu untuk sering beristiraha.
·         Hindari istirahat yang berlebihan.
5.
Keputihan
Terjadi pada Trimester I, II, atau III
·         Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari.
·         Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan  mudah diserap.
·         Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur.
6.
Keringat bertambah
Secara perlahan terus meningkat sampai akhir kehamilan
·         Pakailah pakaian yang tipis dan longgar.
·         Tingkatkan asupan cairan.
·         Mandi secara teratur.
7.
Sembelit
Trimester II dan III
·         Tingkatkan diet asupan cairan.
·         Buah prem atau jus prem.
·         Minum cairan dingin atau hangat, terutama saaat perut kosong.
·         Istirahat cukup.
·         Senam hamil.
·         Membiasakan buang air besar secara teratur.
·         Buang air besar segera setelah ada dorongan.
8.
Kram pada kaki
Setelah usia kehamilan 24 minggu
·         Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi).
·         Latihan dorsofleksi pada kaki dan meregangkan otot yang terkena.
·         Gunakan penghangat untuk otot.
9.
Mengidam (pica)
Trimester I
·         Tidak perlu dikhawatirkan selama diet memenuhi kebutuhannya.
·         Jelaskan tentang bahaya makanan yang tidak bisa diterima, mencakup gizi yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut kultur.
10.
Napas sesak
Trimester II dan III
·         Jelaskan penyebab fisiologisnya
·         Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal yang terjadi.
·         Merentangkan tangan di atas kepala serta menarik nafas panjang.
·         Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernapasan interkostal.
11.
Nyeri ligamentum rotundum
Trimester II dan III
·         Berikan penjelasan mengenai penyebab nyeri.
·         Tekuk lutut ke arah abdomen.
·         Mandi air hangat.
·         Gunakan bantalan pemanas pada area yang terasa sakit hanya jika tidak terdapat kontraindikasi.
·         Gunakan sebuah bantal untuk menopang uterus dan bantal lainnya letakkan di antara lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring.
12.
Berdebar- debar (palpitasi jantung)
Mulai akhir Trimester I
·         Jelaskan bahwa hal ini normal pada kehamilan.
13.
Panas perut (heartburn)
Mulai bertambah sejak Trimester II dan bertambah semakin lamanya kehamilan. Hilang pada waktu persalinan
·         Makan sedikit-sedikit tapi sering.
·         Hindari makan berlemak dan berbumbu tajam.
·         Hindari rokok, asap rokok, alkohol dan cokelat.
·         Hindari berbaring setelah makan.
·         Hindari minum air putih saat makan.
·         Kunyah permen karet.
·         Tidur dengan kaki ditinggikan.
14.
Perut kembung
Trimester II dan III
·         Hindari makan yang mengandung gas.
·         Mengunyah makanan secara sempurna.
·         Lakukan senam secara teratur.
·         Pertahankan saat buang air besar yang teratur.
15.
Pusing / sinkop
Trimester II dan III
·         Bangun secara perlahan dari posisi istirahat.
·         Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan sesak.
·         Hindari berbaring dalam posisi telentang.
16.
Mual dan muntah
Trimester I
·         Hindari bau atau faktor penyebabnya.
·         Makan biskuit kering atau roti bakar sesaat sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari.
·         Makan sedikit tapi sering.
·         Duduk tegak setiap kali selesai makan.
·         Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu.
·         Makan makanan kering diantara waktu makan.
·         Minum minuman berkarbonat.
·         Bangun dari tidur secara perlahan.
·         Hindari menggosok gigi setelah makan.
·         Minum teh herbal.
·         Istirahat sesuai kebutuhan.
17.
Sakit punggung atas dan bawah
Trimester II dan III
·         Gunakan posisi tubuh yang baik.
·         Gunakan bra yang menopang dengan ukuran yang tepat.
·         Gunakan kasur yang keras.
·         Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung.
18.
Varises pada kaki
Trimester II dan III
·         Tinggikan kaki sewaktu berbaring.
·         Jaga agar kaki tidak bersilangan.
·         Hindari berdiri atau duduk terlalu lama.
·         Senam untuk melancarkan peredaran darah.
·         Hindari pakaian atau korset yang ketat.

2.2.16 Kunjungan ulang
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur. Bila kehamilan berjalan normal, jumlah kunjungan cukup 4x yaitu 1x pada trimester I, satu kali pada trimester II, dan 2x pada trimester III. Dari satu kunjungan kekunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan sebagai berikut :
·         Keluhan yang di rasakan oleh ibu hamil
·         Hasil pemeriksaan hasil kunjungan
v  Umum
·         Tekanan darah
·         Respirasi
·         Nadi
·         Temperatur tubuh
v  Abdomen
·         Tinggi fundus uteri
·         Letak janin
·         Presentasi janin
·         DJJ
v  Pemeriksaan tambahan
·         Proteinuria
·         Gloukosuria
·         Keton
2.2.17 Pekerjaan
Perempuan hamil tetap boleh berkerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk perempuan hamil di anjurkan sesering mungkin seorang perempuan hamil disarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan kehamilan. Menurut undang-undang perburuhan, perempuan hamil berhak mendapatkan cuti 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudah melahirkan pada perempuan yang bekerja dianjurkan untuk segera kedokter apabila terjadi pendarahan dari kemaluan atau kram hebat di perut. Pada minggu-minggu ahir kehamilan, tanda-tanda permulaan persalinan harus diketahui ibu hamil, sehingga keluarga akan lebih waspada apabila muncul tanda-tanda tersebut.

2.2.18 Tanda bahaya dalam kehamilan
·         Pendarahan
Pendarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan dibawah 20 minggu, umumnya di sebabkan oleh keguguran.
·         Nyeri hebat di daerah abdomino pelvikum
Bila hal tersebut terjadi pada kehamilan trimester II atau III disertai dengan beberapa riwayat atau tanda tertentu, diagnosis mengarah pada solusio plasenta.
·         Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidak nyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan kemungkinan masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan hanya beristirahat.
·         Masalah penglihatan
Akibat pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu bisa berubah selama kehamilan.
·         Bengkak pada muka dan tangan
Hampir separuh dari ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasaanya muncul pada sore hari dan biasaanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki.

·         Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan selama kehamilan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu bahkan merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakan akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3x dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan bila ibu makan dan minum dengan baik.

2.3 Kebutuhan psikologi ibu hamil trimester I, II, dan III
2.3.1 Support Keluarga
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.
Ø  Dukungan Suami
Dukungan dan peran serta suami selama kehamilan meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan bahkan dapat memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap masalah yang dialaminya selama kehamilan. Penelitian yang dimuat dalam artikel ”What Your Partner Might Need From You During Pregnancy” terbitan Allina Hospitals dan Clinics (2001), Amerika Serikat, mengatakan keberhasilan seorang istri dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami dalam masa kehamilan. Contoh dukungan suami selama kehamilan antara lain: mengajak istri jalan-jalan ringan, menemani istri memeriksakan kehamilannya, tidak membuat masalah dalam berkomunikasi.
Penelitian di Indonesia, dukungan suami yang diharapkan istri yang sedang hamil antara lain:
  1. Suami mendambakan bayi dalam kandungan istri
  2. Suami senang mendapat keturunan
  3. Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan istri saat ini
  4. Suami memperhatikan kesehatan istri
  5. Suami menghibur atau menenangkan ketika istri menghadapi masalah
  6. Suami menasihati istri agar tidak terlalu lelah bekerja
  7. Suami membantu tugas istri
  8. Suami berdoa untuk kesehatan istri dan keselamatan ibu-calon bayi
  9. Suami menunggu ketika istri melahirkan baik secara normal maupun operasi
Ø  Dukungan Keluarga
Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
Dukungan keluarga dapat berbentuk:
·         Orang tua kandung maupun mertua mendukung kehamilan ini
·         Orang tua kandung maupun mertua sering berkunjung
·         Seluruh keluarga mendoakan keselamatan ibu dan bayi
·         Menyelenggarakan ritual adat istiadat

2.3.2 Support Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan khususnya bidan sangat berperan dalam memberikan dukungan pada ibu hamil. Bidan sebagai tempat mencurahkan segala isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Tenaga kesehatan harus mampu mengenali keadaan yang terjadi disekitar ibu hamil. Hubungan yang baik, saling mempercayai dapat memudahkan bidan atau tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan.
Peran bidan dalam memberikan dukungan antara lain: melalui kelas antenatal, memberikan kesempatan kepada ibu hamil yang bermasalah untuk konsultasi, meyakinkan bahwa ibu dapat menghadapi perubahan selama kehamilan, membagi pengalaman yang pernah dirasakan sendiri, dan memutuskan apa yang harus diberitahukan pada ibu dalam menghadapi kehamilannya.

2.3.3 Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan

Ketidaknyamanan fisik maupun psikologis dapat terjadi pada ibu selama kehamilan. Kerjasama bidan dengan keluarga sangat diharapkan agar dapat memberikan perhatian dan mengatasi masalah yang terjadi selama kehamilan. Dukungan dari suami, keluarga yang lain dan tenaga kesehatan dapat memberikan perasaan aman dan nyaman selama kehamilan. Kebutuhan ibu hamil ada dua, yaitu:
·         Menerima tanda-tanda bahwa ibu dicintai dan dihargai
·         Merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap calon bayinya

2.3.4 Persiapan Menjadi Orang Tua

Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena akan terjadi banyak perubahan peran ketika bayi lahir. Bagi pasangan baru, persipan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi. Sedangkan bagi pasangan yang telah mempunyai lebih dari satu anak dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Persiapan yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan ekonomi. Persiapan menjadi orang tua mempunyai dua komponen yaitu:
·         Komponen yang bersifat praktis dan mekanis, melibatkan keterampilan kognitif dan motorik-Keterampilan kognitif-motorik misalnya memberi makan, menjaga dari bahaya. Kemampuan ini dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan budaya.
·         Komponen yang bersifat emosional, melibatkan keterampilan afektif dan kognitif-Keterampilan kognitif-afektif misalnya: bersikap yang lembut, waspada dan memberi perhatian kepada bayinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap kehadiran dari bayi baru lahir adalah:
·         Temperamen
·         Cara pasangan mengartikan stres dan bantuan
·         Bagaimana mereka berkomunikasi dan mengubah peran sosial mereka
Terdapat dua fase peralihan menjadi orang tua yaitu fase penantian dan fase bulan madu.
v  Fase Penantian
1.      Berkaitan dampaknya pada kehamilan
2.      Calon orang tua perlu menyelesaikan tugasnya untuk menjadi orang tua, misalnya: pembagian tugas dalam keluarga.
3.      Pasangan dalam fase ini akan mengalami perasaan yang hebat, tantangan, dan tanggung jawab

v  Fase bulan madu
  1. Sangat berdampak pada masa puerperium, perlu mendapat perhatian pada asuhan kebidanannya
  2. Bersifat psikis dan bukan merupakan saat damai dan gembira
  3. Hubungan antar pasangan memiliki peran penting dalam membina hubungan baru dengan bayi
  4. Merupakan fase yang beratà adaptasi dengan anggota baru

2.3.5 Persiapan Sibling

Sibling rivalry adalah rasa persaingan antara saudara kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Sibling ditunjukkan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya atau melakukan kekerasan terhadap adiknya. Usia dan tingkat perkembangan anak mempengaruhi respon mereka. Oleh karena itu, persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak. Persiapan bagi anak mencakup penjelasan yang dilihat dan didengar.
2.4 Cara Mengatasi Sibling
·         Menjelaskan pada anak tentang posisinya
·         Melibatkan anak dalam persiapan kelahiran adiknya
·         Mengajak anak berkomunikasi dengan calon bayi yang ada dalam kandungan ibunya
·         Mengenalkan anak dengan profil bayi

2.5 Motivasi yang diberikan bidan pada klien untuk melakukan kunjungan ulang
Caranya adalah dengan melakukan pendekatan-pendekatan dengan orang terdekat klien, kita juga harus bisa menjelaskan kepada klien tentang pentingnya kunjungan ulang dn bahaya yang dapat diperoleh jika klien tidak melakukan kunjungan ulang, kita harus bisa meyakinkan klien kita agar klien kita percaya pada kita.
2.6 Kepanjangan TBJ dan rumus menghitung TBJ
TBJ dalah tafsiran berat janin.
Rumus :
·         Berat janin : (TFU – 12) x 155gram (jika kepala belum masuk PAP)
·         Berat janin : (TFU – 11) x 155gram (jika kepala sudah masuk PAP)
Menghitung TBJ dengan rumus di atas keakuratannya akan meleset karena faktor sebagai berikut :
·         Ketebalan di dinding abdomen ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi fundus uteri
·         Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita indonesia, pola makan yang berbeda akan menentukan besarnya janin.


BAB III
PENUTUP
3.1 Ringkasan
Kehamilan adalah proses yang normal dan alamiah, tetapi tidak menutup kemungkinan akan timbul berbagai masalah.
Dengan terjadinya kehamilan,seorang ibu akan mengalami perubahan, baik fisik maupun psikologis, juga social. Bila tidak ditangani dengan baik dapat terjadi tanda-tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi .
Selama hamil, ibu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi agar kehamilanya berjalan normal. Kebutuhan tersebut diantaranya :
·         Kebuituhan fisik ibu hamil trimester I, II dan III: oksigen, nutrisi, pakaian, eliminasi, dan senam hamil.
·         Kebutuhan psikology ibu hamil trimester I, II, dan III: meliputi dukungan keluarga, dukungan dari tenaga kesehatan, rasa aman  dan nyaman selama kehamilan, persiapan menjadi orang tua, dan persiapan sibling.
v  Cara mengatasi sibling diantaranya yaitu :
·         Menjelaskan pada anak tentang posisinya
·         Melibatkan anak dalam persiapan kelahiran adiknya
·         Mengajak anak berkomunikasi dengan calon bayi yang ada dalam kandungan ibunya
·         Mengenalkan anak dengan profil bayi

             
REFERENSI
·         Romauli S, 2011. Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan, Yogyakarta : Nuha Medika
·         Prawirohardjo S, 2008. ILMU KEBIDANAN,  Edisi 4, Jakarta : Bina Pustaka
·         Mansjoer A, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius