MAKALAH
KESEHATAN
MASYARAKAT
(Statistika
Kesehatan)
Dosen
Pembimbing :
H.Miftahul
Munir.,SKM,M.Kes
Disusun
oleh :
1. Ajeng Gita Amalia 7. Fadlilah Ulfa Cahyani
2. Aniqotul Fitriyah 8. Hidayatul Chusnah
3. Avin Malita Pamungkas 9. Ika Putri Nugraheni
4. Deni Andriana Ristiva 10. Intan Indah Ma’arif Atin
5. Dewi Jumiati 11. Khusnul Khotimah
6. Dyah Ayu Rahmawati
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
PRODI
DIII KEBIDANAN
JL.
DIPONEGORO NO.17 TUBAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT.
Atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Makalah yang berjudul Statistika Kesehatan.
Dalam penulisan makalah ini, kami
menemui banyak hambatan dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan mengenai hal
yang berkenaan dengan penulisan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada :
1.
H.Miftahul Munir.,SKM,M.Kes
selaku kepala STIKES NU TUBAN
2.
H.Miftahul Munir.,SKM,M.Kes selaku
pembimbing mata kuliah KESMAS
3.
Seluruh mahasiswa dan pihak-pihak
yang membatu dalam menyelesaikan makalah ini
Harapan kami,
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menjadi referensi khususnya
bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
memperbaiki karya tulis kami selanjutnya.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Tuban, 15 Mei 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................................i
KATA
PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR
ISI......................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang................................................................................
1.2
Rumusan Masalah...........................................................................
1.3
Tujuan.............................................................................................
1.4
Manfaat...........................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Definisi Biostatistik........................................................................
2.2
Tujuan Statistik
kesehatan..............................................................
2.3
Sasaran Statistika
Kesehatan..........................................................
2.4
Ruang Lingkup
Statistika Kesehatan.............................................
2.5
Fungsi Statistika
Kesehatan............................................................
2.6
Penyajian Data................................................................................
2.7
Langkah-langkah dalam
Penyajian Data Statistika Kesehatan.......
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan..............................................................................
3.2
Saran........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistik secara umum dapat diartikan sebagai
ilmu pengetahuan tentang pengembangan dan aplikasi metode pengumpulan,
pengolahan, penyajian, analisa atau intrepretasi data numerik, sehingga
kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat diperhitungkan secara numerik.
Statistika
merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data, menganalisa data dan
menyimpulkan dan mengadakan penafsiran data yang berbentuk angka (Marguerritte
R,Hall ).
Statistika
merupakan ilmu dan seni mengembangkan dan menerapkan metoda yang paling efektif
untuk mengumpulkan, mentabulasi, menginterpretasikan data kuantitatif
sedemikian rupa sehingga kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi
dapat diperkirakan dengan menggunakan penalaran induktif
berdasarkan matematika probabilitas (Anderson dan Bancroffi).
Statistika
merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpuam fakta,
pengolahan serta penganalisanya, penarikan kesimpulan, penyajian dan
publikasi dari data-data yang berbentuk angka ( Sujana).
Statistik
erat kaitannya dengan Pemerintahan, industri, Rumah Sakit, Perusahaan Swasta
dan lain sebagainya, sebagai perencanaan dan penyusunan program-program yang
didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain harus berdasarkan data real.
Dari data tersebut kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang
dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Data tersebut berbentuk angka, yang
biasanya digunakan untuk penelitian terhadap sifat atau karakteristik
yang diteliti. Misalnya jumlah karyawan BKKBN, jumlah akseptor KB, Jumlah
peserta KB aktif di desa atau kelurahan, jumlah kelompok penimbangan yang
melapor pada bulan tertentu, dan lain sebagainya.
Seiring
dengan perkembangan yang pada mulanya statistik hanya menyangkut unsur-unsur
negara. Namun, sekarang statistik telah diperlukan oleh seluruh aspek kehidupan
tidak terkecuali bagi aspek kesehatan yang kita kenal dengan statistik
kesehatan. Secara lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari
statistik yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan
dan interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit,
kelahiran, kematian, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan itu pada
populasi manusia berdasarkan propabilita. Apabila kegiatan pencatatan ini
ditujukan khusus pada kejadian-kejadian kehidupan manusia tertentu, yakni
kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian, disebut statistik vital (vital
statistic), atau sering juga disebut statistik kehidupan (bio statistic).
Salah
satu fungsi dari statistika kesehatan adalah untuk mengukur status kesehatan
masyarakat dan mengetahui permasalahan kesehatan saat mengalami kegagalan atau
keberhasilan program guna untuk menganalisa perbandingan dan menganalisa
kecenderungannya. Analisa perbandingan dapat dilihat antar waktu dan antar
tempat.
Dewasa
ini, sebagian besar masyarakat di Indonesia kurang sadar dengan adanya program
KB (Keluarga Berencana). Masalah ini sering ditemukan pada masyarakat
yang primitif , yang kental akan adat istiadat setempat. Mereka menganggap
bahwa banyak anak itu akan mendatangkan banyak rezeki. Kurang kesadaran dari
mereka yang membuat sebagian besar penduduk bangsa ini terancam oleh
kemiskinan. Kemiskinan juga yang menyebabkan mereka sulit untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, akibatnya terjadilah ledakan pada meningkatnya angka
fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Dalam
statistika kesehatan ini suatu permasalahan dapat dimonitoring dan dievaluasi
melalui data yang dapat dipercaya dan tepat waktu, serta diharapkan seluruh
kegiatan pengolahan data akan menghasilkan informasi, memberikan bobot untuk
melakukan perbaikan dalam rangka membantu mengambil keputusan yang tepat.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
statistik kesehatan?
2. Bagaimana tujuan dari statistik
kesehatan?
3. Apa saja yang menjadi sasaran
dari statistik kesehatan?
4. Apa saja yang menjadi ruang
lingkup dari statistik kesehatan?
5. Apa saja fungsi dari statistika
kesehatan?
6. Bagaimana cara penyajian data
dalam statistika kesehatan?
7. Bagaimana langkah-langkah dalam menyajikan sebuah
data statistika kesehatan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan
Umum
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Biostatistik atau Statistik Kesehatan.
1.3.2 Tujuan
Khusus
Untuk
memenuhi tugas Kesehatan Masyarakat.
1.4 Manfaat
Sebagai
sarana memperluas wawasan mengenai statistik kesehatan dan mengetahui apa itu statistik
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Biostatistik atau Statistik Kesehatan
Menurut
sejarah, kata statistik berasal dari bahasa latin status
yang berarti negara. Dalam arti sempit statistik berarti angka.
Namun, secara istilah statistik dapat diartikan sebagai
sekumpulan konsep atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menginterpretasikan data tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil
kesimpulan dalam situasi dimana ada ketidakpastian atau variasi. Sebagai suatu
disiplin ilmu, statistik saat ini meliputi berbagai metode dan konsep yang
sangat penting dalam semua penyelidikan yang melibatkan pengumpulan data dengan
cara eksperimentasi dan observasi, dan pengambilan inferensi atau kesimpulan
dengan menganalisa data.
Statistik
secara garis besar terdiri dari dua hal yaitu descriptive
statistik dan inferensial
statistic. Descriptive
statistic yaitu penggunaan
statistik untuk tujuan menggambarkan sesuatu yang spesifik saja, tidak
memikirkan mengenai kesimpulan. Sedangkan Inferensial
statistic yaitu suatu cara
penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data yang sedang diteliti dan
hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi. Dalam makalah ini akan dibahas secara
khusus tentang statiska kesehatan. Untuk lebih jelasnya statistik menurut
definisinya dibagi menjadi dua yaitu :
·
Descriptive Statistic
Adalah penggunaan statistik untuk tujuan
menggambarkan sesuatu yang spesifik saja, dan tidak memikirkan mengenai
implikasi atau kesimpulan yang mewakili sesuatu yang besar dan umum. Contoh statistic
kunjungan ke puskesmas.
·
Inferencial Statistic
Adalah suatu cara penggambaran suatu
kesimpulan dari suatu set data yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat
suatu generalisasi. Misalnya pengujian penggunaan obat.
2.2 Tujuan Statistik Kesehatan
·
Menyederhanakan data, sehingga data tersebut
bisa menghasilkan informasi.
·
Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat.
·
Membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi
dengan penelitian.
·
Membantu seseorang didalam pengembangan daya
kritik dalam suatu kegiatan pengambilan keputusan dengan cara-cara kuantitatif.
2.3 Sasaran Statistika
Kesehatan
·
Program-program khusus: Pelayanan kesehatan sekolah, pemberantasan
penyakit-penyakit menular, dan sebagainya.
·
Institusi-institusi kesehatan: Pencatatan-pencatatan dari rumah sakit,
Puskesmas, Apotek, Poliklinik, Rumah Bersalin, dan sebagainya.
·
Survei epidemiologi: Informasi yang diperoleh dari lapangan
(masyarakat).
·
Survei kesehatan rumah tangga yang diadakan pada periode tertentu,
misalnya 3 tahun, 4 tahun, atau 5 tahun.
·
Institusi-institusi yang mengumpulkan data dengan tujuan-tujuan khusus.
2.4 Ruang lingkup Statistika Kesehatan
·
Mortalitas
Untuk
mengetahui ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik)
pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas
khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun,
hingga rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat
950 kematian per tahun.
·
Fertilitas
Berpearan
untuk mengetahui jumlah ukuran kelahiran pada perubahan penduduk.
·
Morbiditas
Berfungsi
sebagai pengukur derajat kerasnya penyakit, meratanya penyakit, jumlah kasus
pada populasi, dan insiden penyakit pada suatu wilayah.
·
Pelayanan Kesehatan
Statistik
dapat berperan sebagai alat untuk melakukan pengkajian data (assessment),
merumuskan diagnose, membuat perencanaan kesehatan (intervensi), melaksanakan
kegiatan bidang kesehatan (implementasi) dan membuat suatu penilaian bidang
kesehatan (evaluasi).
·
Demografi
Berfungsi
menganalisa statistik dan matematik terhadap jumlah penduduk, komposisi penduduk,
komponen-komponen variasi, dan perubahannya erat kaitannya dengan masalah
kesehatan.
·
Lingkungan
Menjelaskan
sifat-sifat statistika suatu sistem dalam kesetimbangan termodinamika. Fungsi
ini bergantung pada suhu dan parameter-parameter lainnya, seperti volum dan
tekanan gas.
·
Gizi
Menjelaskan
bagaimana prosentase status gizi di suatu wilayah. Bagaimana penggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan.
2.5 Fungsi statistika Kesehatan
·
Mengukur derajat kesehatan masyarakat
Guna mengukur tinggi rendahnya derajat kesehatan dari
masyarakat, akibat akses terhadap pelayanan kesehatan, minimnya dana yang
dialokasikan untuk menunjang program kesehatan, beberapa penyakit menular yang
dapat menjadi ancaman utama bagi masyarakat, terbatasnya jumlah tenaga
kesehatan yang professional, dan lain sebagainya.
·
Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah
Dalam fungsi ini suatu usaha kemajuan kesehatan dapat
diketahui, salah satu contoh yaitu Revitalisasi Posyandu yang dikembangkan di
Jabar. Dalam usaha kesehatan itu dituangkan revitalisasi posyandu menjadi
beberapa program, seperti pembangunan 500 bangunan posyandu se-Jabar. Seperti
BKB yang tengah digulirkan BKKBN dan Pos PAUD serupakan segelintir aktivitas
yang dapat anak rasakan keuntungannya di posyandu.
·
Mengevaluasi program kesehatan
Dalam fungsi ini suatu proses untuk menentukan nilai
atau jumlah keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan, identifikasi
kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan, menentukan dan
menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi untuk kelanjutan aktivitas
program.
·
Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah
Dalam fungsi ini dapat diambil contoh perbandingkan
kesehatan antara kota dengan desa, fenomena ini dapat dimengerti yaitu dalam
fasilitas umum yang tersedia, disamping juga dalam karakteristik penduduk serta
terhadap pelayanan kesehatannya berdasarkan data yang diperoleh.
·
Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker untuk
menyelesaikan masalah kesehatan
Dari berbagai data yang diperoleh suatu riwayat
timbulnya penyakit dalam suatu lingkungan dapat diketahui, dari data tersebut
akan dapat diketahui bagaimana cara penyembuhannya dan pencegahannya.
·
Menentukan prioritas masalah kesehatan
Dalam fungsi ini dapat menindak lanjuti suatu analisa
situasi dari berbagai masalah kesehatan yang diidentifikasi yaitu beberapa
masalah kesehatan yang mendesak untuk diatasi.
2.6 Penyajian Data
Cara
penyajian data dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu:
a.
Penyajian dalam bentuk teks
(tekstual)
Bentuk ini
biasanya untuk data kualitatif, dan penyajian dalam bentuk kalimat, singkat, dan
tidak terlalu bertele-tele atau berpanjang-panjang yang sebenarnya tidak
penting. Bahasa harus menarik dan benar, serta berguna untuk konsumen.
b. Penyajian
dalam bentuk table
Berikut ini
merupakan bentuk penyajian data secara sistematik dalam bentuk data numerik,
tersusun dalam baris dan kolom. Tabel diperlukan untuk data yang sudah
diklasifikasikan, misalnya klasifikasi menurut umur, jenis kelamin, pekerjaan,
dll.
·
Berdasarkan jumlah variable
klasifikasi, table di bagi menjadi:
1. Tabel
satu jalan : Table yang hanya memiliki satu variable
klasifikasi. Misal : table distribusi frekuensi ibu balita berdasarkan
pekerjaan wilayah kerja Puskesmas digambarkan sebagai berikut.
No.
|
Pekerjaan
|
Frekuensi
|
Persentase
|
1
|
Ibu RT
|
28
|
53,8
|
2
|
PNS
|
8
|
15,4
|
3
|
Pegawai Swasta
|
5
|
9,6
|
4
|
Wirasasta
|
11
|
21,2
|
Jumlah
|
52
|
100,0
|
2. Tabel dua
jalan atau tabulasi silang atau cross tab: Table yang
memiliki dua variable klasifikasi (1 kolom, 1 baris) Misalnya : Tabel hubungan
antara jumlah anggota keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja
Puskesmas Yogyakarta digambarkan sebagai berikut :
Jumlah Anggota Keluarga
|
Status Gizi Balita
|
||||
Baik
|
Kurang
|
buruk
|
n
|
%
|
|
≤ 4 orang
|
16
|
5
|
0
|
21
|
50.0
|
< 4 orang
|
12
|
8
|
1
|
21
|
50.0
|
Jumlah
|
28
|
13
|
1
|
41
|
100.0
|
3. Tabel
tiga jalan: Table yang memiliki tiga variabel klasifikasi (2
kolom, 1 baris). Misal Tabel hubungan antara Pola Asuh dan jumlah anggota
keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Yogyakarta
digambarkan sebagai berikut :
Variabel
|
Status Gizi Balita
|
Total
|
||||
Baik
|
Kurang
|
Buruk
|
n
|
%
|
||
Pola asuh
|
Ayah dan ibu
|
20
|
10
|
2
|
32
|
64,0
|
Ayah/ibu/orang lain
|
8
|
5
|
5
|
18
|
36,0
|
|
Jumlah anggota keluarga
|
Jumlah
|
28
|
15
|
7
|
50
|
100,0
|
≤ 4 orang
|
23
|
12
|
0
|
28
|
56,0
|
|
< 4 orang
|
13
|
8
|
1
|
22
|
44,0
|
|
jumlah
|
46
|
13
|
1
|
50
|
100,0
|
4. Tabel
induk atau table umum (master table) : Semua variable yang akan
dianalisis dan diukur disajikan dalam satu table. Fungsinya adalah sebagai
petunjuk ada tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti.
No.
|
Karateristik
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
1
|
Umur
|
||
18 – 25 tahun
|
2
|
3,2
|
|
26 – 35 tahun
|
14
|
22,6
|
|
36 – 45 tahun
|
20
|
32,3
|
|
˃ 46 tahun
|
26
|
41,9
|
|
Jumlah
|
62
|
100,0
|
|
2
|
Jenis kelamin
|
||
Laki – laki
|
40
|
64,5
|
|
Perempuan
|
22
|
35,5
|
|
Jumlah
|
62
|
100,0
|
|
3
|
Tingkat pendidikan:
|
||
SMA/SLTA
|
36
|
58,0
|
|
D3
|
5
|
8,1
|
|
SI
|
15
|
24,2
|
|
S2
|
6
|
9,7
|
|
Jumlah
|
62
|
100,0
|
|
4
|
Lama bekerja
|
||
1 – 5 tahun
|
5
|
8,0
|
|
5 – 10 tahun
|
20
|
32,3
|
|
˃ 10 tahun
|
37
|
59,7
|
|
Jumlah
|
62
|
100,0
|
·
Berdasarkan bentuknya table ada dua
yaitu :
1. Tabel Univariane : Table
yang menggambarkan penyajian data untuk satu variabel saja.
2. Tabel Bivariate : Table
yang menggambarkan penyajian data dari dua variabel secara silang, yang disebut
juga table silang (cross table).
c. Penyajian
dalam bentuk grafik.
Penyajian
dalam bentuk grafik adalah suatu metode untuk menyajikan data kuantitatif
dengan menggunakan system koordinat. Bentuk ini disajikan apabila data yang
diperlihatkan dibandingkan secara kuantitatif.
Macam – macam grafik:
·
Histogram : Grafik
yang menggambarkan suatu distribusi frekuensi dengan bentuk beberapa segi
empat. Luas area sama untuk mewakili data, tidak ada jarak antara satu sel
dengan yang lain, dan sangat berguna dalam menggambarkan kurva epidemic.
·
Poligon
frekuensi : Grafik yang dibentuk berdasarkan histogram dengan
menghubungkan titik tengah kelas interval pada ketinggian frekuensi
distribusinya.
d. Penyajian
dalam bentuk diagram atau chart
Penyajian
data dalam bentuk diagram adalah suatu penyajian data bentuk balok yang
mempunyai kolom sama lebar dan dipisahkan oleh suatu jarak.
Macam – macam diagram:
·
Diagram
batang (bar chart)
Digambarkan
dalam bentuk balok yang mempunyai kolom sama lebar dan dipisahkan oleh suatu
jarak.
·
Diagram
garis (line chart)
Untuk menggambarkan
perubahan nilai dalam satu satuan waktu. Angka pada axis dimulai dari angka 0
maupun tidak.
·
Diagram
lingkaran (pie chart)
Terkadang
disebut dengan sector chart : Bentuk penyajian berupa circle yang dibagi-bagi
berdasarkan provinsi kejadian terhadap keseluruhan. Diagram ini diperlukan
untuk penyajian data bentuk kategori yang dinyatakan dalam persentase.
·
Diagram
pencar (scatter plot)
Diagram yang
berbentuk titik – titik yang bisa berpancar atau menggerombol dalam satu titik
waktu.
2.7 Langkah-langkah
dalam Penyajian Data Statistika Kesehatan
Langkah
–langkah untuk membuat statistika kesehatan diantaranya yaitu :
·
Melakukan observasi lapangan atau
survei lapangan.
·
Mengadakan pengumpulan data.
·
Mengadakan pengamatan, membuat
hipotesis.
·
Kemudian menyusun data dalam bentuk
statistik kemudian mengambil kesimpulan dari data yang telah terkumpul.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
berbagai ulasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa statiska kesehatan erat
kaitannya dengan permasalahan kesehatan saat mengalami kegagalan atau
keberhasilan program guna untuk menganalisa perbandingan dan menganalisa
kecenderungannya. Analisa perbandingan tersebut dapat dilihat antar waktu dan
tempat. Mempunyai tujuan dalam menjawab masalah yang ada dalam masyarakat
dengan membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi dengan penelitian.
Statistika kesehatan merupakan salah satu wadah untuk dapat
memonitoring suatu kemajuan status kesehatan di suatu wilayah tertentu, mengevaluasi
program kesehatan masyarakat tersebut serta dapat menentukan prioritas masalah
kesehatan masyarakat tersebut.
3.2 Saran
Dalam
statistika kesehatan ini data yang telah diterima dari suatu penelitian harus
di uji dengan teliti tentang keakuratannya. Karena jika terjadi suatu kesalahan
dalam penelitian tersebut akan didapat suatu hasil yang tidak sesuai dengan
tujuan awal.
DAFTAR PUSTAKA
·
Adnani,Hariza.2011.Ilmu
Kesehatan Masyarakat.Nuha Medika:Yogyakarta.
·
Notoatmodjo,Soekidjo.2003.ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT PRINSIP-PRINSIP DASAR.PT RINEKA CIPTA:Jakarta.
·
Notoatmodjo,soekidjo.2011.KESEHATAN
MASYARAKAT ILMU DAN SENI.PT RINEKA CIPTA:Jakarta.
·
http://www.geocities.ws/klinikikm/statistik-kesehatan/statistik-kesehatan2.html.
(15 Mei 2013·
Nurlienda.2012.Empowerment-is-starting-for-you. http://nurlienda.wordpress.com/2012/07/11/empowerment-is-starting-from-you/(15 Mei 2013)·
Isna.Nilna.2011.StatistikKesehatan. http://catatankuliahnya.wordpress.com/category/semester-4/statistik-kesehatan/ (15 Mei 2013)