MAKALAH
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT DAN
CAIRAN
Dosen Pembimbing :
Mariyatul Qiftiyah, SST
Disusun oleh
:
1.
AINUR ROHMAH
2.
DYAH AYU
RAHMAWATI
3.
FADLILAH ULFA
4.
INTAN INDAH. M
5.
KHUSNUL
KHOTIMAH
6.
NENENG KHOIRUL
NISA
..
SITI
LAYINATUL. N
8.
SITI MUHLISHOTUL
UMAH
9.
RENI WAHYU
LISMAWATI
1. WIDARI
1. WINARTI
1. YULIA RAHMA. N
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NAHDLATUL ULAMA TUBAN
PRODI DIII KEBIDANAN
JL. DIPONEGORO NO.17 TUBAN
TAHUN AJARAN 2012-2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT.
Atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Makalah yang bejudul Konsep Dasar Pemberian Obat dan Cairan.
Dalam penulisan makalah ini, kami menemui banyak hambatan
dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan mengenai hal yang berkenaan dengan
penulisan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada :
1.
H.Miftahul Munir,SKM,M.Kers selaku kepala STIKES NU TUBAN
2.
Mariyatul Qiftiyah,SST selaku pembimbing mata kuliah KDK
3.
Seluruh mahasiswa dan pihak-pihak yang membatu dalam
menyelesaikan makalah ini
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
serta menjadi referensi khususnya bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami
sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki karya tulis kami selanjutnya.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Tuban, 06 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang................................................................................
1.2
Rumusan Masalah...........................................................................
1.3
Tujuan.............................................................................................
1.4
Manfaat...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian obat dan cairan..............................................................
2.2
Jenis dan Bentuk-bentuk Obat
2.3
“Enam Benar” pemberian obat.......................................................
2.4
Menyiapkan obat............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.....................................................................................
3.2
Saran...............................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang
pemberian obat dalam tubuh manusia.
2. Menambah wawasan
pembelajaran bagi mahasiswa mengenai
pemberian obat dan cairan.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini
selain memenuhi tugas dari Dosen Mata Kuliah, juga bertujuan untuk memberi
masukan ilmu pengetahuan bagi semua khalayak pada umumnya dan khususnya bagi
penulis pribadi sehingga kedepannya dapat lebih mengetahui cara pemberian
obat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian obat dan cairan
Obat adalah
senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau menyembuhkan
penyakit atau merupakan sebuah subtansi
yang di berikan kepada manusia atau binatang perawatan atau pengobatan bahkan
mencegah terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh.
Cairan Obat adalah substansi berbentuk cair yang
digunakan sebagai obat dan pemberiannya melalui pembuluh vena maupun berupa
tetesan pada organ luar dengan tujuan mengurangi penyakit atau sebagai
pengobatan.
2.2
Jenis dan Bentuk-bentuk Obat
1. Obat-obat dalam bentuk padat
·
Bubuk
·
Tablet
·
Pil
·
Drase
·
Kapsul
·
Salep dan pasta
·
Sukositolia
2. Obat-obatan dalam bentuk cairan
·
Sirup
·
Tetesan atau Drop
·
Cairan suntik
2.3
“Enam Benar” pemberian obat
1.Benar Pasien
Sebelum obat diberikan, identitas
pasien harus diperiksa (papan identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau
ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup
berespon secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien
mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan
mental atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain seperti
menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari
gelang identitasnya.
2.Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama
generik. Setiap obat dengan nama dagang yang kita asing (baru kita dengar
namanya) harus diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk
menanyakan nama generiknya atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada
pasien, label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali.
Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua
label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke
rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus
dikembalikan ke bagian farmasi.
Jika pasien meragukan obatnya,
perawat harus memeriksanya lagi. Saat memberi obat perawat harus ingat untuk
apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat nama obat dan kerjanya.
3.Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus
memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang
menulis resep atau apoteker sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika pasien
meragukan dosisnya perawat harus memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik
ampul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya.
4.Benar Cara atau Rute
Obat dapat diberikan melalui
sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik
ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat
kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat
diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
5.Benar Waktu
Ini sangat penting, khususnya bagi
obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar
darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh
kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam
pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena susu dapat
mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus
diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung
misalnya asam mefenamat.
6.Benar Dokumentasi
Setelah obat itu diberikan, harus
didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila
pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus
dicatat alasannya dan dilaporkan.
2.4
Menyiapkan obat
1. Menyiapkan
obat ampul
a) Persiapan
alat
1) Catatan
pemberian obat atau kartu obat
2) Ampul
obat sesuai dengan resep
3) Spuit
dan jarum yang sesuai
4) Jarum
steril extra (bila perlu)
5) Kapas
alcohol
6) Kasa
steril
7) Baki
obat
8) Gergaji
ampul (bila perlu)
9) Label
obat
10) Bak
spuit
11) Bengkok
b) Beberapa
hal yang perlu di perhatikan saat menyiapkan obat dari ampul:
1) Pertahankan
sterilitas Spuit, jarum dan obat ketika mempersiapkan obat dengan menggunakan
prinsip steri.
2) Buang
bekas ampul pada tempat khusus setelah di bungkus dengan tisue.
c) Prosedur
kerja
1) Cuci tangan
2) Siapkan
alat-alat
3) Periksa
label obat dengan catatan pemberian obat sesuai dengan prinsip lima benar yaitu
benar nama pasien, benar nama obat, benar dosis obat, benar cara pemberian,
benar waktu pemberian.
4) Lakuka
penghitungan dosis sesuai dengan yang di butuhkan.
5) Pegang
ampul dan turunkan cairan di atas leher ampul dengan cara menjentikkan jari
tengah pada leher ampul beberapa kali dengan cara memutar ampul dengan tangan
searah jarum jam.
6) Letakkkan
kasa steril di antara ibu jari tangan anda dengan ampul, kemudian patahkan
aleher ampul ke arah menjauhi anda danfg orang sekitar. Kasa steril akan
melindungi diri anda dari pecahan kaca ampu dan menjaga bagian dalam ampul dan
kasa steril.
7) Aatu
usapkan kasa alcohol di sekitar leher ampul kemudian patahkan leher ampul
menjauhi diri anda dan orang-orang di sekitar anda. Bila ampul sulit untuk di
patahkan dengan dengan cara biasa, maka gunakan gergaji ampul.
8) Buang
leher ampul pada tempat khusus.
9) Putar
penutup jarum spuit, kemudian masukkan jarum ke dalam ampul tepat di bagian
tengah ampul. Menvegah jarum menyentuh bagian tep dari botol ampul, mengurangi
jarum terkontaminasi.
10) Aspirasi sejumlah cairan dari ampul sesuai
denagn doses yng di tentukan.
11) Jika terdapat gelebung udra dalam spuit.
12) Periksa kembali larutan yang ada spuit,
bandingkan dengan volume yang di butuhkan.
14) Bila perlu ganti jarumspuit yang baru,jika
obat dapat iritasi kulit
15) Beri label spuit dengan label obat yang sesuai
16) Tepatkan
spuit ( dalam bak spuit ),kapas alkohol dan kartu obat diatas baki
17) Buang atau simpan kembali peralatan yang
diperlukan
2. Menyiapkan obat dari vial
a.
peralatan
1) Catatan
pemberian obat ataukartu obat
2) Spuit
dan jarum yang sesuai
3) Vial
obat sesuai resep
4) Jarum
steril extra (bila perlu)
5) Kapas
alkohol
6) Baki
obat
7) Gergaji
ampul (bila perlu)
8) Label
obat
9) Bak
spuit
10)
Bengkok
b. beberapa hal yang harus di
perhatikan saat menyiapkan obatdari vial
1) Jika
obat perlu di campurkan,ikuti petunjuk dalam vial
2)
Pertahankan kesterilan spuit,jarum dan
obvat saat menyiapkannya
c. prosedur kerja
1) Cuci
tangan
2) Siapkan
peralatn
3) Periksa
label vial dengan catatan atau kartu obat sesuai prinsip 5 obat
4) Hitung
dosis obat yang di perlukan . jika perlu dirotasikan cairan yang ada dalam vial
dengan menggunakan tangan agar tercampur sempurna . tidak boleh mengocok
larutan dalam vial karena dapat menyebabkan larutan menjadi berbuih, usap
bagian karet tersebut dengan kapas alkohol
5) Buka
segel pada bagian tutup obat tanpa menyentuh bagian karetnya
6) Usap
bnagian karet tersebut dengan kapas alkohol
7) Buka
tutup jarum
8) Masukan
urada dalam spuit sesuai dengan jumlah obat ynag di butuhkan
9) Dengan
hati –hati masukan jarum secara tegak lurus tepat di tengah- tengah karet dari
vial dan ujung jarum di jaga di atas permukaan obat.
10) Aspirasi sejumlah obat yang di perlukan sesuai
dosis dengan menggunakan salah satu metode di bawah ini :
a.
pegang vial menghadap keatas, gerakan ujung jarum kebawah hingga berada pada
bagian bawah cairan obat, kemudian tarik lunger hingga spuit terisi cairan obat
sesuai obat dengan dosis yang diperlukan . hindari untuk menghisap tetes
terakhir dari vial.
b.
pegang vial menghadap kebawah pastikan ujung jarum berada di bawah cairan obat
dan secara bertahapaspirasi cairan obat sesuai dengan dosis yang dibutuhkan.
11)
Bila terdapat udara pada bagian atas spuit, maka keluarkan udara yang
ada dalam spuit tersebut kedalam vial.
12) Pada saat volume obat dalam
spuit sudah tepat, maka cabut jarum dari vial dan tutup jarum dengan penutup
jarum.
13) Jika masih terdapat gelembung
pada spuit:
a)
Pegang
spuit secara vertikal, dengan jarum menghadap keatas
b)
Tarik
plunger ke bawah dan jentikan spuit dengan jari
c)
Dorong
plunger perlahan keatas untuk mengeluarkan udara, tetapi jaga agar lidah
mengeluarkan larutan.
14) Periksa kembali jumlah
larutan yang ada pada spuit, bandingkan dengan volume yang dibutuhkan.
15) Bandingkan label obat dengan
catatan pemberian obat yang sesuai.
16) Ganti jarum spuit yang baru.
17) Beri label spuit yang baru.
18) Tempatkan spuit (dalam bak
spuit), kapas alkohol, dan kartu obat diatas baki.
19) Buang atau simpan kembali
peralatan yang tidak diperlukan.
20) Mencuci tangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Agar dapat lebih mudah memahami tentang Konsep Dasar
Pemberian Obat-Obatan Pada Semua Tingkat Usia Berdasarakan Hasil
Kolaborasi sebagai acuan dalam belajar yang tentunya dapat bermanfaat bagi
mahasiswa(i) dan masyarakat dalam menjalankan karirnya dan tahu bagaimana
cara menerapkan dalam asuhan keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA