MAKALAH
MUTU
LAYANAN KEBIDANAN dan KEBIJAKAN KESEHATAN
Peningkatan
Kualitas Pendidikan Bidan dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan primer
Dosen
Pembimbing :
Eva Silviana Rahmawati,SST,M.Kes
Disusun
oleh :
1. Ajeng Gita amalia 6. Nila Risky Perdani
2. Aniqotul Fitriyah 7. Ragil Hening Permadani
3. Dewi Jumiati 8. Su’udiyah Khasanah
4. Dyah Ayu Rahmawati 9. Yulia Rahma Nurhidayah
5. Lianatil Mufidah 10. Yuni Ambiyati
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
PRODI
DIII KEBIDANAN
JL.
DIPONEGORO NO.17 TUBAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT.
Atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Makalah yang berjudul Peningkatan Kualitas Pendidikan Bidan dalam
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Primer.
Dalam penulisan makalah ini, kami menemui banyak hambatan
dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan mengenai hal yang berkenaan dengan
penulisan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada :
1.
H.Miftahul Munir.,SKM,M.Kes selaku kepala STIKES NU TUBAN
2.
Eva Silviana Rahmawati,SST,M.Kes selaku pembimbing mata
kuliah MKK
3.
Seluruh mahasiswa dan pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini
Harapan kami,
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menjadi referensi khususnya
bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
memperbaiki karya tulis kami selanjutnya.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Tuban, 28 Mei 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR
ISI..........................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang................................................................................ 4
1.2
Rumusan Masalah........................................................................... 5
1.3
Tujuan............................................................................................. 5
1.4
Manfaat........................................................................................... 5
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Peningkatan Kualitas
Pendidikan Bidan...................... 6
2.2
Pandangan Mengenai Pendidikan Bidan........................................ 7
2.3
Langkah-langkah dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Bidan.. 8
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan....................................................................................12
3.2
Saran..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya
perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu ciri utama perkembangan
global di abad 21. Siap atau tidak siap hal itu merupakan satu realitas yang
harus dihadapi dengan kualitas sumber daya manusia dengan daya saing unggul.
Oleh sebab itu, menghadapi berbagai perubahan di era globalisasi diperlukan
sumber daya manusia yang memiliki kualitas keberdayaan yang lebih efektif agar
mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul.
Perkembangan
pendidikan kebidanan nasional maupun internasional terjadi begitu cepat. Hal
ini menunjukkan bahwa meningkatkan pendidikan kebidanan merupakan hal yang
penting untuk dipelajari dan dipahami oleh petugas kesehatan khususnya bidan
yang bertugas sebagai bidan pendidik maupun bidan di pelayanan.
Peranan
bidan yang tampak nyata adalah sebagai
role model masyarakat, sebagai anggota masyarakat, advocatoar motivator,
educator dan motivator, fasilitator, tentunya kompetensi seperti ini yang akan
dikembangkan lebih lanjut melalui pendidikan dan pelatihan bagi para bidan.
Peranan yang harus di lihat sebagai “main idea” untuk membentuk sebuah
peradaban dan tatanan seebuah pelayanan kesehatan.
Salah satu faktor yang menyebabkan
terus berkembangnya pelayanan dan pendidikan kebidanan adalah masih tingginya mortalitas
dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin, khususnya di negara berkembang
dan di negara miskin yaitu sekitar 25-50%.
Mengingat hal diatas, maka penting
bagi bidan untuk mengetahui perkembangan pendidikan kebidanan karena bidan
sebagai tenaga terdepan dan utama dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi
diberbagai catatan pelayanan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah
ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal dan bidan berhak
atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun
pelatihan serta meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa definisi peningkatan kualitas
pendidikan bidan?
2. Bagaimana pandangan mengenai
pendidikan bidan?
3. Apa saja langkah-langkah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan bidan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah MKK.
1.3.2 Tujuan khusus
Untuk
memahami lebih dalam serta mengaplikasikan materi tentang Peningkatan Kualitas
Pendidikan Bidan dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan primer.
1.4
Manfaat
Sebagai
sarana memperluas wawasan mengenai Peningkatan Kualitas Pendidikan Bidan dalam
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Primer.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Peningkatan Kualitas Pendidikan Bidan
Definisi Bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang
dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui
oleh WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition
(FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam pertemuan
Internasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui konggres ICM ke
27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan sebagai
berikut: Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan
yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi
kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi)
untuk melakukan praktik bidan.
Definisi Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau
taraf atau derajat sesuatu
Definisi Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Jadi
dapat ditarik kesimpulan bahwa Peningkatan Kualitas Pendidikan Bidan adalah suatu upaya atau proses bagi bidan dalam
melaksanakan pendidikan yang memiliki kemampuan dan dapat mengikuti bahkan
menjadi pelopor dalam pembaharuan dan perubahan dengan cara memberdayakan
sumber-sumber secara optimal melalui pembelajaran yang baik dan kondusif serta
mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi sekarang
dan masa yang akan datang.
2.2 Pandangan
Mengenai
Pendidikan Bidan
Pendidikan
yang berkualitas bagi profesi bidan merupakan aset terpenting dalam menjalankan
pelayanan kebidanan yang bertanggung jawab dalam sistem pelayanan kesehatan serta
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan kaum perempuan khususnya ibu dan
anak-anak.
Dalam
menuju MDG's 2015, Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND)
berpartisipasi mengambil bagian dalam memperkuat kualitas pendidikan kebidanan
dan kesehatan khususnya.
Pada tatanan
global seluruh umat manusia di dunia dihadapkan pada tantangan yang bersumber
dari perkembangan global sebagai akibat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Menurut Robert B Tucker (2001) mengidentifikasi adanya sepuluh
tantangan di abad 21 yaitu :
1.)
kecepatan (speed),
2.)
kenyamanan (convinience),
3.)
gelombang generasi (age wave),
4.) pilihan
(choice),
5.) ragam
gaya hidup (life style)
6.)
kompetisi harga (discounting),
7.)
pertambahan nilai (value added)
8.)
pelayanan pelanggan (customer service),
9.)
teknologi sebagai andalan (techno age),
10.) jaminan
mutu (quality control).
Sepuluh tantangan global ini tidak
hanya dihadapi oleh beberapa perguruan tinggi saja, melainkan dihadapi oleh
seluruh perguruan tinggi, baik di skala regional, nasional bahkan
internasional, tidak terkecuali dengan pendidikan kebidanan.
Pada kurun waktu 5- 10 tahun kedepan
apabila pendidikan bidan tidak segera merespon dengan bijaksana dan memadai
maka eksistensi pendidikan bidan akan hilang dimasyarakat, bahkan secara
perlahan akan kehilangan peran. Tentunya kita berharap semua ramalan itu tidak
akan terjadi pada pendidikan bidan saat ini.
Fakta menunjukkan bahwa problematika
dari pendidikan bidan saat ini adalah mutu atau kualitas dari pendidikan bidan.
Kondisi ini dibuktikan masih banyaknya pendidikan bidan yang memperoleh
akreditasi B dan C di Badan Akreditasi Nasional yang merupakan satu-
satunya badan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia.
Kita tidak boleh menutup mata bahwa
persaingan lulusan dari pendidikan bidan nantinya semakin ketat yang disebabkan
oleh kebijaksanaan pasar terbuka, yang menuntut lulusan kita mempunyai
kompetensi yang sesuai dengan pihak stakeholder, memiliki sertifikasi nasional,
dan profesonalisme. Kondisi ini tidak boleh mematahkan semangat kita para
pendidik bidan, tetapi semakin memberikan suplemen vitamin semangat kita
untuk terus meningkatkan kualitas kita sebagai ujung tombak pencetak generasi
bidan.
Sisi positif dari kebijaksanaan
pasar terbuka ini adalah sebagai reminder kita bahwa lulusan bidan nantinya
akan mempunyai peluang besar untuk memasuki dunia internasional.
Menaggapi hal ini, kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik bidan adalah
kemampuan beradaptasi dan menyesuaikan terhadap peluang-peluang yang ada serta
kemampuan mengembangkan dan mengadopsi sistim dan metode pembelajaran yang baru
termasuk pendidikan tentang soft skill.
2.3
Langkah-langkah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Bidan
Mempunyai daya saing adalah salah satu
aspek untuk menjawab tantangan globalisasi perguruan tinggi. Namun menciptakan
pendidikan yang mempunyai daya saing bukanlah pekerjaan yang relatif
mudah. Langkah ini membutuhkan sebuah proses dan beberapa tahapan.
Proses awal akan dimulai dari bagaimana
sebuah program studi menentukan visi dan misi. Setiap perguruan tinggi
membutuhkan arahan dan sasaran pengembangan, dengan visi dan misi inilah
sebuah perguruan tinggi dapat mengembangkan jati dirinya dan mampunyai
kekhasan dan keunggulan. Mejadi teaching university atau research university
atau menjadi kedua-duanya.
Langkah kedua adalah menjalin
kerjasama dengan kemitaran. Dalam hal ini kita harus proaktif melakukan
benchmaking dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Kegiatan ini bisa
dilakukan melalui bidang akaemik ataupun non akademik dalam rangka mengali
keunggulan dan meningkatkan efisiensi.
Langkah yang ketiga adalah
peningkatkatkan akses yang berarti bahwa pendidikan bidan dapat sepenuhnya
dapat dijangkau oleh masyarakat. Dalam hal ini kita para pendidik bidan
membekali mahasiswa bidan dengan pendidikan yang berkelanjutan (continuing
education) dan pendidikan sepanjang hayat (long life education).
Langkah yang keempat adalah dengan
menigkatkan kualitas proses pembelajaran. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh
pendidikan bidan adalah mengembangkan konsep- konsep pembelajaran baru yang
bersifat komprehensip dan kompetitif dengan daya kratif yang tinggi.
Membahas tentang proses pembelajaran kita tidak terlepas dari sebuah kurikulum
pendidikan. Kurikulum pendidikan yang bersifat holistik, kurikulum yang tidak
hanya membekali mahasiswa dengan hard skill, melainkan dengan kemampuan soft
skill dan succses skill.
Langkah yang kelima adalah
penelitian dan layanan masyarakat. Sebuah pendidikan bisa dikatakan mempunyai
daya saing yang tinggi apabila memiliki kemampuam mengembangkan penelitian dan
mampu memberikan pelayanan pada masyarakat, dua hal ini tidak bisa dipisahkan
dari dunia pendidikan.
Langkah keenam adalah memperoleh
akreditasi dan sertifikasi. Dua hal ini tentu saja sudah tidak asing bagi
setiap perguruan tinggi. Selaian sebagai penjaminan mutu, juga sebagai
pelindung kepentingan masyarakat dan konsekuensi dari akuntabilitas publik.
Langkah ketujuh adalah techer
traning. Perubahan perkembangan ilmu dan teknologi pada saat ini sangat pesat,
sehingga menuntut mahasiswa mempunyai kompetensi yang searah dengan
perkembangan tersebut. Untuk memenuhi kemampuan tersebut, meningkatkan
kemampuan seorang dosen menjadi prioritas pertama yang sekaligus menjadi
fondasi yang kuat bagi mahasiswa. Salah satu cara dalam meningkatkan kemampuan
dosen/ pendidik adalah mengubah paradigma model pembelajaran konvesional dengan
metode pembelajaran yang baru. Pembelajaran konvesional yang mengarahkan pada
satu arah pada transfer pengetahuan saja menjadi pembelajaran yang mempunyai
empat pilar yaitu lerning to know, learning to be, learning to do dan
learning to live together. Keempat pilar tersebut akan dikembangkan berama
dengan kemampuan daya nalar dan daya analisis.
Langkah kedelapan adalah pendidikan
yang tinggi seni. Pendidikan seni mempunyai peran dan fungsi dalam proses
mengembangkan pandangan hidup, ketrampilan hidup, dan sikap hidup. Pendidikan
seni akan menjadi filter bagi peradaban, yang artinya menjadi penyeimbang
rasionalistis dengan kehalusan nilai- nilai kemanusian. Mendidik
mahasiswa tidak hanya pintar, tetapi mempunyai kepribadian yang berbudaya.
Dan langkah terakhir adalah
internasionalisasi dalam program akademik. Kita semua sepakat bahwa internasioanalisasi
sebagai dampak era globalisasi, maka dari itu seyogyanya pendidikan bidan
merespon dampak tersebut secara terbuka. Oleh karena hal tersebut,
pendidiknan bidan dituntut meningkatkan kualitas, reputasi dan
kredibilitas dimata masyarakat nasional maupun internasional. Alternatif yang
bisa dilakukan oleh pendidikan bidan adalah menjalin kerjasama dengan
pendidikan bidan yang ada diluar negeri serta mengadopsi standart pembelajaran
internasional tanpa meninggalkan kepentingan nasional.
Semua hal yang terpapar diatas tidak
akan terjadi hanya dengan abracadabra. Butuh perenungan, analisa, kerjasama
yang solid dan akhirnya membutuhkan realisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Peningkatan
Kualitas Pendidikan Bidan merupakan suatu upaya atau proses
bagi bidan dalam melaksanakan pendidikan yang memiliki kemampuan dan dapat
mengikuti bahkan menjadi pelopor dalam pembaharuan dan perubahan dengan cara
memberdayakan sumber-sumber secara optimal melalui pembelajaran yang baik dan
kondusif serta mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang akan
dihadapi sekarang dan masa yang akan datang.
Kita tidak boleh menutup mata bahwa
persaingan lulusan dari pendidikan bidan nantinya semakin ketat yang disebabkan
oleh kebijaksanaan pasar terbuka, yang menuntut lulusan kita mempunyai
kompetensi yang sesuai dengan pihak stakeholder, memiliki sertifikasi nasional,
dan profesonalisme. Kondisi ini tidak boleh mematahkan semangat kita para
pendidik bidan, tetapi semakin memberikan suplemen vitamin semangat kita
untuk terus meningkatkan kualitas kita sebagai ujung tombak pencetak generasi
bidan.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi Institusi
Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun tentang Peningkatan Kualitas Pendidikan Bidan
dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Primer.
3.2.2 Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Peningkatan
Kualitas Pendidikan Bidan dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Primer.
DAFTAR
PUSTAKA
·
File:///C:/Users/pc/Documents/makalah-perkembangan-karir-bidan_7401.html
·
http://www.read.omdidien.com/makalah/makalah-peningkatan-kualitas-pendidikan-bidan.html