MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS BAYI DAN ANAK PRASEKOLAH
Kebutuhan Fisik Pada Neonatus Bayi Dan Balita
Dosen pembimbing :
Erna Eka Wijayanti, SST
Nama kelompok 1 :
1. Ainur Rohmah 11. Dian nur Apriyani
2.
Ajeng gita Amalia 12. Dyah Ayu Rahmawati
3.
Anika Nurfadilatin 13. Evi Puspita
4.
Aniqotul fitriyah 14. Fadlilah Ulfa Cahyani
5.
Avo dewi Nurchasanah 15. Fifik nur kholisoh
6.
Avyn malita pamungkas 16. Hidayatul Chusna
7.
Deni sri wahyuni 17. Ika Nur Faristi
8.
Deni Andriana ristiva 18. Ika Putri Nugraheni
9.
Desi bertika Ratma 19. Indah Lismawati
10.
Dewi Jumiati 20. Intan Indah Ma’arifatin
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA
TUBAN
PRODI DIII
KEBIDANAN
JL.DIPONEGORO 17 TUBAN
TAHUN
AKADEMIK 2012 - 2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT.
Atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Makalah yang berjudul Kebutuhan fisik pada Neonatus Bayi dan
Balita
Dalam penulisan makalah ini, kami menemui banyak
hambatan dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan mengenai hal yang berkenaan
dengan penulisan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada :
1.
H.Miftahul Munir.,SKM,M.Kes selaku kepala STIKES
NU TUBAN
2.
Erna Eka Wijayanti, SST selaku pembimbing mata
kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus dan Anak Prasekolah
3.
Seluruh mahasiswa dan pihak-pihak yang membatu
dalam menyelesaikan makalah ini
Harapan kami,
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menjadi referensi khususnya
bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
memperbaiki karya tulis kami selanjutnya.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Tuban, 27 November 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3
Tujuan............................................................................................. 1
1.4
Manfaat........................................................................................... 2
BAB II ISI
2.1
Kebutuhan Cairan pada Neonatus Bayi dan Balita........................ 3
2.2
Kebutuhan Nutrisi pada Neonatus Bayi dan Balita....................... 6
2.3
Kebutuhan Personal Higiene pada Neonatus Bayi
dan Balita....... 13
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan..................................................................................... 15
3.2
Saran............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setiap
orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak
tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi.
Kebutuhan dasar ini mencakup asah, asih dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut
harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan. Kebutuhan
dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan
ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal
adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul
sebagai problema pada anak. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan
masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai kebutuhan kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan
dalam hal ini adalah memberi informasi yang baik dan benar berkaitan dengan
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
1.2 Rumusan masalah
1.
Bagaimana kebutuhan fisik berupa nutrisi pada neonatus bayi dan balita?
2.
Bagaimana kebutuhan fisik berupa cairan pada neonatus bayi dan balita?
3. Bagaimana kebutuhan fisik berupa
personal higiene pada neonatus bayi dan balita?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan
Umum
Mahasiswa
mampu menentukan kebutuhan pada neonatus bayi dan balita.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa
mampu memberikan kebutuhan pada neonatus bayi dan balita meliputi nutrisi,
cairan dan personal higiene.
1.4 Manfaat
Dapat
menambah pengetahuan mahasiswa tentang kebutuhan fisik meliputi nutrisi,
cairan, dan personal higiene pada neonatus bayi dan balita serta
mempraktikannya dalam melakukan asuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan
Cairan pada Neonatus Bayi dan Balita
Konten
total cairan tubuh pada bayi baru lahir aterm adalah 75%-80%. Total cairan
tubuh akan menurun 4%-5% dalam seminggu pertama kehidupan, hal ini
direfleksikan sebagai hilangnya berat badan. Sampai umur 1 tahun cairan tubuh
total akan menurun dengan lambat untuk mencapai kadar dewasa sebesar 60%.
Konten cairan ekstrasel menurun sejajar dengan cairan tubuh total dari 45% saat
aterm menjadi 20%-25% level dewasa pada saat anak umur 1 tahun. Untuk neonatus
prematur cairan tubuh total dan cairan ekstra sel meningkat dengan menurunnya
usia gestasi, contohnya: cairan
ekstrasel neonatus prematur pada 28 -32 minggu usia gestasi adalah 52% dari
berat badannya. Pada umur 1 minggu kehidupan, proporsi cairan ekstra sel
menurun 12%, perubahan kompartemen cairan tubuh berlangsung tampaknya sejak
intra uterin, tetapi akan terputus bila janin dilahirkan prematur, pengurangan
volume cairan ekstrasel ini sangat penting untuk transisi normal dari kehidupan
janin ke kehidupan postnatal.
Bayi
preterm dengan ekses asupan cairan, meningkatkan insidens patent ductus arteriosus,
kegagalan jantung kiri, distres nafas, necrotizing enterocolitis. Kandungan air tubuh bayi baru
lahir relatif lebih besar bila dibandingkan dengan balita atau orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
jaringan lemak dan secara relatif organ visera lebih berat dibandingkan dengan
berat tubuh seluruhnya.
Terdapat perbedaan fisiologis antara bayi dan balita dengan orang dewasa dalam hal cairan dalam tubuh.
Perbedaan tersebut mencakup perbedaan komposisi, metabolisme, dan derajat
kematangan sistem pengaturan air dan elektrolit. Metabolisme air juga sangat berbeda pada bayi bila dibandingkan dengan anak dan orang dewasa. Kecepatan siklus air
pada bayi sangat tinggi sekitar 5 kali lebih besar per kilogram
berat badan bila dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu bayi dan anak cenderung rawan terhadap penyakit yang menimbulkan dehidrasi. Perbedaan lain adalah kematangan sistem
pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya fungsi
ginjal akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi bila dibandingkan dengan anak yang lebih besar.
Kebutuhan air pada bayi dan
balita biasanya
dihitung berdasarkan perhitungan kalori, tetapi hal ini sering menyulitkan dan
tidak pasti. Dalam klinik, perhitungan kebutuhan air untuk anak biasanya
didasarkan pada berat badan. Lazimnya digunakan 3 metode perhitungan kebutuhan
air per hari, yaitu:
1. Kebutuhan air per hari berdasarkan rumus Darrow:
1. Kebutuhan air per hari berdasarkan rumus Darrow:
·
Anak dengan berat badan
<10 kg = 100 ml/kg BB
·
Anak dengan berat badan
10-20 kg = 1.000 ml + 50 ml untuk setiap kg kenaikan BB di atas 20 kg
·
Anak dengan berat badan
>20 kg = 1.500 ml + 20 ml untuk setiap kg kenaikan BB di atas 20 kg
2.
Kebutuhan air per hari berdasarkan luas permukaan tubuh = 1.500 ml/m² luas permukaan tubuh.
3. Kebutuhan air per hari
berdasarkan jumlah cairan yang dikeluarkan tubuh = jumlah urin + insensible water loss. Berdasarkan pengalaman klinik, jumlah urine per hari
sekitar 100 ml/m²/hari dan insensible
water loss kira-kira 500 ml/m²/hari.
Kebutuhan air maksimum pada anak dengan berat badan, 10 kg sebesar 200 ml/kg BB per hari dan pada anak dengan berat badan 10 kg sebesar 4.000 ml/m² luas permukaan tubuh per hari.
Kebutuhan air maksimum pada anak dengan berat badan, 10 kg sebesar 200 ml/kg BB per hari dan pada anak dengan berat badan 10 kg sebesar 4.000 ml/m² luas permukaan tubuh per hari.
Perhitungan
Kebutuhan Cairan pada Anak dan Bayi
Menurut
WHO:
1.
Umur < 2 tahun
Sistem
24 jam
4
jam I: 5 tetes/Kg BB/menit
20
jam II: 3 tetes/Kg BB/menit
2.
Umur > 2 tahun
Sistem
8 jam
1
jam I: 10 tetes/Kg BB/menit
7
jam II: 3 tetes/Kg BB/menit
Evaluasi
Kebutuhan Cairan Berdasarkan Pengukuran Antropometrik:
1. 0
s/d 10 kg = 100 cc/Kg BB/hari
2.
10 – 20 kg = 1000 cc + 50 cc/Kg BB/hari
3. >
20 kg = 1500 + 20 cc/Kg BB/hari
Berdasarkan Nilai
Haematokrit:
·
Volume darah normal ×
(volime darah normal x Ht Awal) = ……… cc
Ht
Terukur
·
Ht awal = normal = 40 –
45 %
Volume
darah :
·
Premature = 95 cc/Kg BB
·
Matur = 85 cc/Kg BB
·
Infant = 80 cc/Kg BB
Perhitungan
Tetesan Infus:
Tetes/menit
= Jumlah yang akan diberikan x faktor tetesan (20) Waktu pemberian (menit)
2.2 Kebutuhan Nutrisi pada
Neonatus Bayi dan Balita
Nutrisi adalah proses pengambilan
zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer
Konstantinides). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Konstantinides). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan aatau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh
jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh. Nutrien adalah zat kimia organik dan
anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi
tubuh.
Nutrisi merupakan salah kebutuhan
fisik yang paling mendasar dan sangat
penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
anak.Nutrisi sangat bermanfaat
bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta
mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh,
seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi
seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan
lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak.
Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi
dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan
usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah
terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu, kebutuhan nutrisi juga dapat
membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan sumber
tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber zat pembangun
dan pengatur dalam tubuh.
Dampak nutrisi pada tumbuh
kembang :
1. Dampak Psikologis
Mencakup aspek psikodinamik, psikososial, dan maturasi organik.
·
Psikodinamik (Freud)
Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah
kebutuhan dasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan
kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum.Dampak
psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan karena terpenuhinya kebutuhan
dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.
·
Psikososial (Erikson)
Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak
menurut pendekatan psikososial adalah tercapainya
rasa percaya dan tidak percaya. Makanan merupakan stimulus yang
dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa
lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama
lingkungan keluarga.
·
Maturasi Organik (Piaget)
Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan
adalah pengalaman mendapatkan beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan,
penciuman, pergerkan dan perabaan dengan dikenalkan berbagai macam makanan,
anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah
kayanya penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan anak dapat
meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir,
sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok
makanan.
2. Dampak Fisiologis
Dampak nutrisi pada anak yang
terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu
berdampak tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin.
Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah
besar dan sejalan den gan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai pada usia
kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, dan
pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama pada trimester pertama
pada saat terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama
protein akan mempengaruhi pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak
mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah.
Diet atau pembatasan makanan pada ibu selama masa kehamilan akan menurunkan
berat badan bayi.
Begitu juga setelah anak dilahirkan,
asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan
sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan
bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas.
Fungsi Pemberian Makan :
·
Fungsi
Fisiologis
yaitu
memberikan nutrisi sesuai kebutuhan agar tercapai tumbuh kembang yang optimal
·
Fungsi
psikologis
yaitu
penting dalam pengembangan hubungan emosional ibu dan bayi sejak awal
·
Fungsi
Sosial/edukasi
yaitu
melatih anak mengenal makanan, keterampilan makan.
Gizi lengkap dan seimbang:
Suatu gizi
lengkap dan seimbang harus mengandung :
·
Bahan makanan sumber tenaga yang
berfungsi untuk beraktifitas.
contoh : beras, roti, kentang, mie.
·
Bahan makanan sumber zat
pembangun, berfungsi untuk pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharaan
sel tubuh.
contoh: daging, ikan, telur (protein hewani) tempe,
tahu (protein nabati)
·
Bahan makanan sumber zat
pengatur berfungsi untuk mengatur proses metabolisme.
contoh :
Sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat
Buah-buahan: pisang, pepaya, jeruk, apel
Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak:
Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk tumbuh dan berkembang. Jenis nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
metabolisme: Air, Protein, Lemak,
Karbohidrat, Vitamin dan mineral.
v
Air
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium
untuk nutrien yang lainnya. Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting
mengingat kebutuhan air pada bayi
relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang
hanya 55-60 %. Berikut kebutuhan cairan bayi dan anak:
UMUR
|
BERAT BADAN( Kg )
|
AIR TOTAL 24 Jam( ml )
|
AIR Kg BB 24 Jam( ml )
|
3 Hari
|
7,0
|
250 – 800
|
80 – 100
|
10 Hari
|
3,2
|
400 – 500
|
125 – 150
|
3 Bulan
|
5,4
|
750 – 850
|
140 – 160
|
6 Bulan
|
7,3
|
950 – 1100
|
130 – 155
|
9 Bulan
|
8,6
|
1100 – 1250
|
125 – 145
|
1 Tahun
|
9,5
|
1350 – 1500
|
120 – 135
|
2 Tahun
|
11,8
|
1600 – 1800
|
115 – 125
|
4 Tahun
|
16,2
|
1800 – 2000
|
100 – 110
|
6 Tahun
|
20,0
|
2000 – 2500
|
90 – 100
|
10 Tahun
|
28,7
|
2200 – 2700
|
70 – 85
|
14 Tahun
|
45,0
|
2200 – 2700
|
50 – 60
|
18 Tahun
|
54,0
|
2200 – 2700
|
40 – 50
|
v
Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh
kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu protein hewani dan protein
nabati. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada protein nabati dan lebih
mudah diserap oleh tubuh.
Protein merupakan zat gizi dasar
yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein
dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan
dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
Fungsi protein :
·
Protein menggantikan protein yang
hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
·
Protein menghasilkan jaringan baru.
·
Protein diperlukan dalam pembuatan
protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon
dan haemoglobin.
·
Protein sebagai sumber energi
v
Lemak
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm
jumlah besar kecuali lemak essensial yaitu asam linoleat dan asam arakidonat.
Pada bayi sampai kurang lebih 3 bulan lemak merupakan sumber gliserida dan
kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat
Fungsi lemak
:
·
Sebagai sumber energi ; merupakan
sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan 9 kalori/gram
·
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
·
Perlindungan
·
Penyekatan atau isolasi, lemak akan
mencegah kehilangan panas dari tubuh.
·
Perasaan kenyang, lemak dapat
menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah
timbul rasa lapar kembali segera setelah makan
·
Mempermudah absorbsi vitamin yang
larut dalam lemak.
v Karbohidrat
Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di
setiap makanan. Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI akan
mendapatkan asupan kalori sebanyak 40 % dari laktosa. Pada anak yang sudah
mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan
yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi tim.
Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat
sekitar 15 % dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan
BB menurun dan sebaliknya jika jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari
karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan
BB.
v
Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang
tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses
metabolisme tubuh. Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang
larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
1. Vitamin yang larut dalam air
·
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, yang tidak disimpan
dalam tubuh, melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu.
·
Vitamin B mencakup B1, B2, dan B12.
Vitamin B1 atau tiamin diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat dalam
pembentukan energi (sebagai ko enzim). Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan
tubuh akan merasa cepat lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan
sel saraf. Vitamin B2 atau riboflavin penting dalam metabolisme karbohidrat,
asam amino, dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2 akan menyebabkan tubuh merasa
lelah serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Kekuarangan B 12 dan asam
folat dapat menyebabkan anemia.
·
Vitamin C penting bagi tubuh untuk
pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan
absorbsi zat besi dalam usus.
2.Vitamin yang larut dalam lemak.
·
Vitamin yang larut dalam lemak
adalah vitamin A,D,E,K. Vitamin A
mempunyai peranan penting terutama dalam pertumbuhan,penglihatan, reproduksi
dan pemelliharaan sel epitel. Vitamin D penting untukpenyerapan dan metabolisme
kalsium dan fosfor, pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan
penting untuk berbagai senyawa yang larut dalam lemak dan berperan dalam
fertilisasi manusia. Vitamin K penting untuk proses pembekuan darah.
v
Mineral
Mineral merupakan unsure esensial
bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system
cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan
dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat
mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Mineral merupakan komponen zat gizi
yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari kalsium, klorida,
khromium, kobalt, tembaga, flourida, jodium, besi, magnesium, fosfor, kalium,
natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
Tiga fungsi mineral:
·
Konstituen tulang dan gigi contoh : kalsium,
magnesium, dan fosfor.
·
Pembentukan garam-garam yang larut
dan mengendalikan komposisi cairan tubuh contoh: Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg,
P (intraseluler).
·
Bahan dasar enzim dan protein.
Daftar Makanan atau Nutrisi sesuai
Usia Anak
1.Bayi 0-12
bulan
·
0-4 bulan
Susu ASI
atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu
formula. Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu.
·
5-6 bulan
Dilanjutkan
dengan roti dan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal lainnya. Dilanjutkan
dengan sereal bayi bisa sampai 18 bulan.
·
6-7 bulan
Diberikan nasi tim bertahap. Bisa
Diselingi buah dansayur dijus – Mulai dengan jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan
vitamin C. Lu n a k. 1 mangkok jus, buahlunak dan sayur yang dimasak.
·
8-12 bulan
Nasi tim
atau sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus. Daging dan
sumber proteinlain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur,
ikan, kacang,polong-polongan, keju.Daging ataupun protein diberikan 2 kali
sehari.
2.3 Kebutuhan Personal Higien
1. Memandikan
bayi
Tujuan dari
memandikan bayi disini adalah untuk menjaga kebersihan, memberikan rasa segar,
dan memberikan rangsangan pada kulit. Yang harus diperhatikan pada saat
memandikan bayi adalah :
·
Mencegah kedinginan
·
Mencegah masuknya air kedalam mulut,
hidung dan telinga
·
Memperhatikan adanya lecet pada
pantat, lipatan-lipatan kulit (ketiak bayi, lipatan paha, dan punggung bayi)
·
Perlengkapan yang dibutuhkan pada
saat memandikan bayi
·
Ember sedang berisi air hangat kuku
·
Sabun bayi pada tempatnya
·
Handuk dan washlap
2. Memberikan
pakaian pada bayi
Bahan
pakaian yang akan dikenakan oleh bayi hendaknya yang lembut dan mudah menyerap
keringat.
3. Personal Hygiene dalam eliminasi
Setiap kali
buang air kecil dan besar, bersihkan pada perinealnya dengan air dan sabun,
serta keringkan dengan baik. Karena kotoran bayi dapat menyebabkan infeksi
sehingga harus dibersihkan.
1. Menolong
BAB pada Bayi
BAB hari 1-3
disebutmekoneumyaitu feces berwanakehitaman, hari 3-6 feces tarnsisi yaitu warna
coklat sampai kehijauan karena masih bercampur mekoneum, selanjutnya feces akan
berwarna kekuningan. Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB agar tidak terjadi
iritasi didaerah genetalia.
2. Menolong
BAK pada Bayi
Bayi baru lahir akan berkemih
paling lambat 12-24 jam pertama kelahirannya, BAK lebih dari 8 kali sehari salah
satu tanda bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK segera ganti popok supaya tidak
terjadi iritasi didaerah genetalia.
4.
Menjaga kebersihan kulit
Bayi sebaiknya mandi
minimal 6 jam setelah kelahiran, sebelum mandi sebaiknya periksa suhu tubuh bayi.
Jika terjadi hipotermi lakukan skin to skin dan tutpi kepala bayi dengan ibu
minimal 1 jam. Sebaiknya bayi mandi minimal 2 kali sehari, mandikan dengan air
hangat dan di tempat yang hangat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan
dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan
ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor
internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis
muncul sebagai problema pada anak.
Faktor
yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan
ibu mengenai kebutuhan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan
dan perkembangan. Kandungan
air tubuh bayi baru lahir relatif lebih besar bila dibandingkan
dengan balita atau orang dewasa. Hal
ini disebabkan oleh kurangnya jaringan lemak dan secara relatif organ visera
lebih berat dibandingkan dengan berat tubuh seluruhnya. Metabolisme air juga sangat berbeda pada bayi bila dibandingkan dengan anak dan orang dewasa.
Nutrisi merupakan salah
kebutuhan fisik yang paling mendasar dan
sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada
bayi dan anak.Nutrisi sangat bermanfaat
bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah
terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti
kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn),
defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang
dapat menghambat proses tumbuh kembang anak.
Kecepatan siklus air pada bayi sangat tinggi-sekitar 5
kali lebih besar per kilogram berat badan bila dibandingkan dengan orang
dewasa. Oleh karena itu bayi dan anak cenderung rawan terhadap penyakit yang menimbulkan
dehidrasi. Perbedaan lain adalah kematangan
sistem pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya
fungsi ginjal akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi bila dibandingkan dengan anak yang lebih besar.
3.2 Saran
1.
Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan agar dapat mengerti tentang
kebutuhan fisik pada neonatus bayi dan balita, serta kebutuhan fisik apa saja
yang dibutuhkan.
2.
Bagi Tenaga
Kesehatan
Diharapakan mampu dan mengerti tentang kebutuhan fisik
pada neonatus bayi dan balita serta dapat memberikan pelayanan yang terbaik
bagi klien.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Muslihatun,Nur Wafi.,2010.Asuhan
Neonatus Bayi dan Balita.Fitramaya:Jogjakarta.
·
Lia Dewi, Nanny Vivian.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.,Salemba
Medika : Jakarta.
·
Sudarti.,Khoirunnisa,Endang.2010.Asuhan
Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita.Nuha Medika:Jogjakarta.
·
http://ayysag.blogspot.com/2012/09/manajemen-asuhan-kebidanan-pada-bayi.html