STANDARD OPERATING
PROSEDUR (SOP)
HACTING PERINEUM
STANDARD
OPERATING PROSEDUR (SOP)
HACTING
PERINEUM
|
|||
PROTAB
|
No. Dokumen :
|
No. Revisi :-
|
Halaman :
|
Tanggal Terbit :
|
Ditetapkan
Ketua STIKES NU Tuban
(H. Miftahul Munir,
SKM. M.Kes)
NIP.
1971041219973031004
|
||
Pengertian
|
suatu cara untuk menyatukan kembali jaringan tubuh
(dalam hal perineum) dan mencegah kehilangan darah yang tidak perlu dan
mempertahankan integritas dasar panggul ibu. Dengan teknik :
·
Inspeksi
·
Palapasi
|
||
Indikasi
|
Penjahitan dilakukan jika terjadi robekan jalan
lahir saat persalinan.
|
||
Tujuan
|
1. Untuk mendekatkan jaringan-jaringan
perlukaan sehingga proses penyembuhan bisa terjadi, proses penyembuhan itu
sendiri bukanlah hasil dari penjahitan tersebut tetapi hasil dari pertumbuhan
jaringan.
2.
Untuk
menghentikan perdarahan yang terjadi akibat perlukaan yang menyebabkan
pembuluh darah terbuka.
|
||
petugas
|
Bidan
|
||
pengkajian
|
Kaji keadaan umum klien
|
||
Persiapan
klien
|
1.
Atur posisi ibu
dengan posisi litotomi.
2.
Beri tahu ibu tentang
tindakan yang akan dilakukan.
|
||
Persiapan alat
|
1. Dalam
wadah set partus terdiri dari :
·
Sepasang sarung
tangan
·
Pemegang jarum
·
Jarum jahit
·
Chromic catgut atau
catgut no. 2/0 atau 3/0
·
Pinset
·
Kasa steril
2. Spuit
10 ml dan needlenya
3. Lidokain
(lidokain 1 % tanpa epinefrin)
|
||
prosedur
|
A.
Persiapan
Penjahitan
1.
Posisikan bokong ibu pada sudut ujung tempat tidur,
dengan posisi litotomi.
2.
Pasang kain bersih di
bawah bokong ibu.
3.
Atur lampu
sorot/senter kearah vulva/perineum ibu.
4.
Pakai satu sarung
tangan.
5.
Isi tabung suntik 10
ml dengan larutan lidokain 1 % tanpa epinefrin.
6.
Lengkapi pemakaian
sarung tangan pada kedua tangan
7.
Gunakan kasa bersih,
untuk membersihkan daerah luka dari darah atau bekuan darah, dan nilai
kembali luas dan dalamnya robekan pada daerah perineum.
|
||
B. Anestesi Lokal
1.
Beritahu ibu akan di suntik
dan mungkin timbul rasa kurang nyaman.
2.
Tusukkan jarum suntik
pada ujung luka/ robekan perineum, masukkan jarum suntik secar subkutan
sepanjang tepi luka.
3.
Aspirasi untuk
memastikan tidak ada darah yang terhisap. Bila ada darah, tarik jaru sedikit
dan kembali masukkan. Ulangi lagi asirasi (cairan lidokain yang masuk ke
dalam pembuluh darah dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur).
4.
Suntikkan cairan
lidokain 1% sambil menarik jarum suntik pada tepi luka daerah perineum.
5.
Tanpa menarik jarum
suntik keluar dari luka, arahkan jarum suntik sepanjang tepi luka pada mukosa
vagina, lakukan aspirasi, suntikkan cairan
lidokain 1 % sambil menarik jarum suntik. (bila robekan besar dan
dalam, anestesi daerah bagian dalam robekan –alur suntikan anestesi akan berbentuk
seperti kipas : tepi perineum, dalam luka, tepi mukosa vagina).
6.
Lakukan langkah no 11
s/d 14 untuk kedua tepi robekan.
7.
Tunggu 1-2 menit
sebelum melakukan penjahitan untuk mendapatkan hasil optimal dari anestesi.
|
|||
C. Penjahitan Robekan
1.
Lakukan inspeksi
vagina dan perineum untuk melihat robekan.
2.
Jika ada perdarah
yang terlihat menutupi luka episiotomy, pasang tampon atau kasa ke dalam
vagina. (sebaiknya enggunakan tampon berekor benang ).
3.
Tempatkan jarum jahit
pada pemegang jarum, kemudian kunci pemegang jarum.
4.
Pasang benag jahit
(chromic 2-0) pada mata jarum.
5.
Lihat dengan jelas
atas luka episiotomi.
6.
Lakukan penjahitan
pertama ± 1 cm di atas puncak luka robekan di dalam vagina, ikat jahitan
pertama dengan simpul mati. Potong jung benang yang bebas (ujung benang tanpa
jarum) hingga tersisa ± 1 cm.
7.
Jahit mukosa vagina
dengan menggunakan jahitan jelujur hingga tepat di belakang lingkaran himen. Bila menggunakan benang
plain cat gut, buat simpul mati pada jahita jelujur di belakang lingkaran
himen.
|
|||
8.
Tusukkan jarum pada
mukosa vagina dari belakang lingkaran hingga menembus luka robekan bagian
perinium,bila robekan yang terjadi sangat dalam :
· Lepaskan
jarum dari benang
· Ambil
benang baru dan pasang pada ajarum
· Buat
jahitan terputus pada robekan bagian dalam untuk menghindari rongga bebas
atau dead space
· Gunting
sisa benang
· Pasang
kembali jarum pada benang jahitan jelujur semula
9.
Teruskan jahitan
jelujur pada luka robekan perinium sampai kebagian bawah luka robekan.
Bila menggunakan benang plain cat gut, buat
simpul mati pada jahitan jelujur
paling bawah
10. Jahit
jaringan subkutis kanan-kiri ke arah atas hingga tepat di muka lingkungan
himen
11. Tusukkan
jarum didepan lingkaran himen ke mukosa vagina dibelakang lingkaran himen.
Buat simpul mati dibelakang lingkaran himen potong benang hingga tersisa ±
1cm
12. Bila
menggunakan tampon/kasa di dalam vagina, keluarkan tampon/kasa. Masukkan jari
telunjuk ke dalam rectum dan rabalah dinding atas rectum. (bila teraba
jahitan, ganti sarung tangan dan lakukan penjahitan ulang)
13. Nasehati
ibu agar :
•Membasuh
perinium dengan sabun dan air, terutama setelah buang air besar (arah basuhan dari muka ke
belakang)
•Kembali kunjungan tindak lanjut
setelah 1 minggu untuk pemeriksaan jahitan dan rectum (segera rujuk jika
terjadi fistula)
Lanjutkan langkah/kegiatan untuk
kebersihan dan keamanan sesuai dengan pb persalinan normal
|
|||
Referensi
|
·
Sarwono P. 2003.
Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta : YBP SP
·
Wiknjosastro
H. 2007.IlmuBedahKebidanan. Jakarta :YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo
·
Alimul, Aziz. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika
·
Sulistyawati Ari,
Nugraheny E. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta :
Salemba Medika
|
0 Response to "HACTING PERINEUM"
Post a Comment